Abstract:
Program Makanan Tambahan (PMT) adalah salah satu komponen usaha
perbaikan gizi keluarga yang di rancang oleh pemerintah untuk mengurangi
tingkat gizi buruk,gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang
kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standargizi buruk masih menjadi
masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Gizi buruk banyak dialami oleh
bayi dibawah lima tahun (balita). Masalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah
menjadi keprihatinan dunia sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan
anak-anak yang tidak lain adalah generasi generus bangsa.Kemudian penulis akan
melakukan penelitian sesuai judul yang di cantumkan maka di ambil sampel
secara acak sebanyak 73 keluarga yang mendapatkan PMT. untuk pengambilan
sampel di Kota Medan 32 keluarga yang mendapatkan PMT dan untuk Takengon
41 keluarga yang mendapatkan PMT,dengan menguji secara Komparatif dan
Deskriptif,maka diperoleh hasil bahwa masih banyak PMT di Medan yang belum
dilaksanakan 1 bulan sekali sedangkan Takengon menjalani program tersebut 1
bulan sekali,oleh karna itu terdapat juga perbedaan status gizi balita kota Medan
dan Takengon,di karenakan PMT di medan masih ada yang di berikan 2 bulan
sekali sedangkan untuk status gizi balita Takengon jauh lebih baik di karenakan
PMT tersebut di berikan pada balita 1 bulan sekali di posyandu.