Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/7752
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorErlangga, Rio-
dc.date.accessioned2020-11-05T02:20:38Z-
dc.date.available2020-11-05T02:20:38Z-
dc.date.issued2019-10-10-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/7752-
dc.description.abstractPembajakan kapal sampai saat ini masih banyak dan meningkat di beberapa daerah khususnya Sumatera Utara, kasus ini tentu saja sangat serius dan harus tetap ditindaklanjuti. Peran aparat kepolisian sendiri sangat diperlukan. Karena pembajakan kapal itu sendiri sangat berdampak buruk terhadap rasa keamanan dan kenyamanan kepada para kapal nelayan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penegakan hukum terhadap pelaku pembajakan kapal ikan di perairan Pantai Labu Sumatera Utara, untuk mengetahui hambatan dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelaku pembajakan kapal ikan di perairan Pantai Labu Sumatera Utara, dan untuk mengetahui upaya dalam mengatasi adanya tindak pidana pembajakan kapal ikan di perairan Pantai Labu Sumatera Utara. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yang bersifat deskriptif analisis dan menggunakan jenis penelitian yuridis empiris yaitu penggabungan atau pendekatan yuridis normatif dengan unsur-unsur empiris yang diambil data primer dengan melakukan wawancara dan data sekunder dengan mengolah data dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, dan juga penelitian ini mengelola data yang ada dengan menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa 1) Penegakan hukum terhadap pelaku pembajakan kapal ikan di perairan Pantai Labu Sumatera Utara adalah dengan cara menerima pengaduan, memeriksa saksi saksi, melakukan penyelidikan dan melaporkan ke pimpinan. 2) Faktor penghambat lebih cenderung karena kurangnya koordinasi antar aparat penegak hukum. Kemudian dikarenakan kejadiannya malam hari, jadi korban sulit untuk mengenali ciri ciri para pelaku tersebut di tambah lagi para pelaku memakai topeng (sebo) untuk menutup muka mereka 3) Upaya dalam mengatasi adanya tindak pidana pembajakan kapal ikan di perairan Pantai Labu Sumatera Utara adalah pihak kepolisian akan terus menyelidiki dan mengumpulkan informasi dan keterangan, membuat pengamanan di daerah yang rawan akan terjadinya tindak pidana serta melakuan patroli di seluruh perairan Sumut. Pihak kepolisian memperketat penjagaan dengan cara antara lain rutin melakukan patroli di perairan Sumut, serta melakukan pendekatan kepada masyarakat, mengumpulkan semua informasi dari masyarakat. Serta peran masyarakat sangat di perlukan karena polisi tidak bekerja sendirian. Perlu pihak lain untuk membantu agar para pelaku bisa tertangkap semuanya.en_US
dc.subjectPenegakan Hukumen_US
dc.subjectPembajakanen_US
dc.subjectKapal Ikanen_US
dc.titlePenegakan Hukum Terhadap Pelaku Pembajakan Kapal Ikan Di Perairan Pantai Labu Sumatera Utara (Studi Kasus di Direktorat POLAIRUD Belawan Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI RIO ERLANGGA.pdf1.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.