Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/735
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFikri, Muhammad-
dc.date.accessioned2020-03-01T04:42:00Z-
dc.date.available2020-03-01T04:42:00Z-
dc.date.issued2019-02-18-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/735-
dc.description.abstractSumbatan hidung akan mengganggu aliran udara pada hidung. Sumbatan hidung memang bukan merupakan penyakit yang berat, tetapi gejala dari sumbatan hidung itu sendiri dapat mengganggu aktivitas penderita dan dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Penyebab dari sumbatan hidung itu sendiri bisa berbagai macam, yaitu septum deviasi, hipertrofi konka, rhinitis alergi, polip, dan lain-lain. Deviasi septum nasi adalah bentuk septum yang tidak lurus yang dimana membentuk penyimpangan septum nasi ke salah satu sisi rongga hidung. Hal ini tentunya akan menyebabkan gangguan pada salah satu sisi hidung. Hipertrofi konka merupakan pertambahan ukuran sel konka yang akan menyebabkan perbesaran jaringan konka tersebut. Tujuan dari penelitian adalah melihat gambaran sumbatan hidung pada septum deviasi, konka hipertorfi dan septum deviasi dengan konka hipertrofi. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah semua pasien konka hipertrofi dan septum deviasi di poliklinik THT RS Bhayangkara TK-II Medan dan RSUD DR. Pringadi Medan pada bulan Oktober sampai Desember 2018 yang berjumlah 27 orang. Teknik penelitian ini menggunakan Total sampling . Pengambilan data melalui pengisian kuisioner. Hasil: hasil penelitian terdapat sumbatan hidung pada penderita septum deviasi dan konka hipertrofi yang diukur menggunakan kuesioner SNOT-22, kuesioner TNSS dan kuesioner NOSE. Berdasarkan kuesioner SNOT-22, derajat sumbatan hidung yang paling banyak dilaporkan adalah derajat sumbatan sedang yaitu 21 penderita (77,8%). Berdasarkan kuesioner TNSS, derajat sumbatan hidung yang paling banyak dilaporkan adalah derajat sumbatan ringan yaitu 15 penderita (55,6%). Berdasarkan kuesioner NOSE, derajat sumbatan hidung yang paling banyak dilaporkan adalah derajat sumbatan signifikan yaitu 13 penderita (48,1%). Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner SNOT-22, Kuesioner TNSS dan Kuesioner NOSE bisa dipakai untuk mengukur sumbatan hidung pada penderita septum deviasi dan konka hipertrofi. Kesimpulan: Terdapat sumbatan hidung pada penderita septum deviasi dan konka hipertrofi.en_US
dc.subjectSumbatan Hidungen_US
dc.subjectSeptum Deviasien_US
dc.subjectKonka Hipertofi.en_US
dc.titleDerajat Sumbatan Hidung Pada Septum Deviasi Dan Konka Hipertrofien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Derajat Sumbatan Hidung Pada Septum Deviasi Dan Konka Hipertrofi.pdf2.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.