Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/5511
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFathanah, Denayu-
dc.date.accessioned2020-10-14T02:02:30Z-
dc.date.available2020-10-14T02:02:30Z-
dc.date.issued2020-10-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/5511-
dc.description.abstractTradisi mayam diartikan sebagai tradisi dalam adat perkawinan orang Aceh, untuk itu masyarakat kota Aceh terus menjaga tradisi apa yang sudah menjadi kebudayaan dan warisan turun-temurun yang berhak untuk dijaga keberadaannya dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi perempuan Aceh di Kota Medan tentang tradisi mayam dalam adat perkawinan. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan jenis kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 5 orang narasumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi mayam bukanlah merupakan sebuah hal yang memberatkan, sebab penentuan jumlah mayam yang harus diserahkan mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan merupakan sebuah kesepakatan diantara kedua belah pihak.Tradisi mayam pada prinsipnya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam tentang pernikahan, dikenal dengan istilah mahar yang merupakan pemberian dari pihak laki-laki kepada mempelai perempuan, dimana mahar ini dalam tradisi Aceh berupa emas dalam ukuran mayam.en_US
dc.subjectPerkawinanen_US
dc.subjectAdat Acehen_US
dc.subjectMayamen_US
dc.titlePERSEPSI PEREMPUAN ACEH TENTANG TRADISI MAYAMDALAMADAT PERKAWINAN (STUDI PADA PEREMPUAN ACEH DI KOTAMEDAN)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Communication Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI DEANYU FATHANAH.pdf1.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.