Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/4671
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNasution, Bimelda Afrian-
dc.date.accessioned2020-08-05T02:10:49Z-
dc.date.available2020-08-05T02:10:49Z-
dc.date.issued2020-04-14-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/4671-
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit, pengendalian internal pemberian kredit serta kendala-kendala yang terjadi dalam penagihan kredit bermasalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bina Barumun. Hasil penelitian menunjukkan prosedur pemberian kredit pada PT. BPRS Bina Barumun sudah berjalan dengan baik seperti Nasabah melakukan permohonan kredit kepada costumer service, mengisi lembar aplikasi permohonan kredit (APK) kemudian diberikan kepada bagian administrasi kredit. kemudian diserahkan kepada account officer (AO). Bagian AO) melakukan wawancara dan survei on the spot. Setelah itu membuat laporan analisis kredit (LAK) untuk diserahkan kepada komite kredit selanjutnya memutuskan diterima atau tidaknya permohonan kredit. Administrasi kredit menerima APK dan LAK untuk disimpan sebagai arsip. Selanjutnya administrasi kredit membuat surat persetujuan kredit (SPK) 2 lembar yang disertai tanda tangan nasabah. Lembar 1 untuk administrasi kredit dan lembar 2 untuk nasabah. Berdasarkan SPK yang telah disetujui, administrasi kredit membuat perjanjian kredit (PK) sebanyak 2 lembar, lembar 1 untuk kasir dan lembar 2 untuk accounting. Kasir memberitahukan tentang pengikatan kepada nasabah. Selanjutnya nasabah memberikan jaminan asli, kemudian kasir melakukan realisasi kredit serta memberikan PK kepada nasabah. Jaminan asli diserahkan kepada administrasi kredit sebagai arsip. Berdasarkan PK, accounting melakukan pembukuan serta meneyerahkan lembar PK kepada administrasi kredit sebagai arsip. Administrasi kredit menerima jaminan asli dan PK untuk dijadikan arsip. PT. BPRS Bina Barumun sudah lima komponen dalam pengendalian internal, yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, pemrosessan informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Dari lima komponen pengendalian internal tersebut, perlu adanya analisis dalam pemberian kredit untuk kelancaran bisnis dalam perusahaan. Kendala dalam penagihan kredit bermasalah pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bina Barumun Dari pihak perbankan Misalnya dalam melakukan analisis, pihak manajer atau bagian kredit kurang teliti, sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dari pihak nasabah Dari pihak nasabah sendiri kemacetan kredit dapat terjadi akibat dua hal, yaitu: Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada PT.BPR Bina Barumun, sehingga kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur keamanan untuk membayar. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya nasabah nasabah mau membayar tetapi tidak mampu. Contoh: kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran, kena hama, kebanjiran atau bangkrut. Sehingga untuk membayar kredit tidak ada.en_US
dc.subjectPengendalian Internalen_US
dc.subjectPemberian Krediten_US
dc.titleAnalisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Pemberian Kredit Pada PT. BPR Bina Barumunen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Accounting

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI BIMELDA.pdf1.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.