Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/27726
Title: | IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SISTEM MONOKULTUR DAN POLIKULTUR |
Authors: | FAHRUL, AZMI |
Keywords: | KEANEKARAGAMAN PERTANAMAN JAGUNG SISTEM MONOKULTUR POLIKULTUR |
Issue Date: | 26-Feb-2025 |
Publisher: | UMSU |
Abstract: | Fahrul Azmi, “Identifikasi Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Jagung ( Zea mays L.) Sistem Monokultur Dan Polikultur” dibimbing oleh : Hazen Arrazie Kurniawan, S.P., M.Si. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditas dalam bidang pertanian yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kepentingan industri pakan dan pangan. Penurunan produktivitas jagung dapat dipengaruhi oleh serangan hama dan teknik budidaya. Hama yang menyerang dapat merusak dan menurunkan hasil panen. Teknik budidaya secara monokultur dan polikultur mempengaruhi keberadaan serangga hama pada ekosistem. Pengendalian dengan insektisida kimiawi secara berlebihan dapat mematikan serangga non target. Diperlukan identifikasi serangga umtuk mengetahui peran serangga pada lingkungan budidaya. Alhamdulillah penelitian ini telah dilaksanakan di lahan milik masyarakat di Jalan Veteran Pasar IV, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, dengan ketinggian ± 18 mdpl dan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampling acak sederhana dan menggunakan perangkap. Berpedoman pada buku identifikasi serangga Borror untuk mengidentifikasi jenis serta peran serangga pada lahan pertanaman jagung (Zea mays L.) sistem monokultur dan polikultur. Selanjutnya menggunakan rumus shanon winner untuk mengetahui keanekaragaman jenis serangga, kemerataan jenis, kekayaan jenis, dominasi, dan kerapatan relatif. Hasil penelitian menunjukan jumlah individu serangga lebih banyak ditemukan pada lahan jagung sistem monokultur yang didominasi oleh serangga herbivor, sedangkan pada lahan polikultur lebih sedikit individu serangga yang ditemukan dan didominasi oleh serangga predator. Indeks Keanekaragaman serangga juga menunjukan status lebih tinggi pada budidaya sistem polikultur (3,19), sedangkan pada sistem monokultur menujukan status sedang (2,76). |
URI: | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/27726 |
Appears in Collections: | Agrotechnology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
SKRIPSI FAHRUL AZMI .pdf | Full Text | 3.27 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.