Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/27099
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSYAHBANI, RAISYA NUR-
dc.date.accessioned2025-05-09T03:22:02Z-
dc.date.available2025-05-09T03:22:02Z-
dc.date.issued2024-12-22-
dc.identifier.urihttps://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/27099-
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Lantai III Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jl. Kapten Muchtar Basri No.3, Glugur Darat II, Kec. Medan Timur, Kota Medan. Pada bulan Juli sampai Agustus 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh insektisida nabati dari ekstrak daun sirsak (A. muricata L.), daun sirih hijau (P. betle L.) dan pengaruh kombinasi dari keduanya terhadap mortalitas rayap (C. curvignathus). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan Kontrol : tanpa perlakuan, A1 : 20% ekstrak daun sirsak, A2 : 40% ekstrak daun sirsak, A3 : 60% ekstrak daun sirsak, P1 : 25% ekstrak daun sirih hijau, P2 : 50% ekstrak daun sirih hijau, P3 : 75% ekstrak daun sirih hijau, K1 : 40% ekstrak kombinasi, K2 : 60% ekstrak kombinasi, dan K3 : 80% ekstrak kombinasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan dilanjut dengan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun sirsak, daun sirih hijau dan kombinasi keduanya sebagai pestisida nabati berpengaruh nyata terhadap persentase mortalitas C. curvignathus. Persentase mortalitas tertinggi dengan perlakuan A2 (40% ekstrak daun sirsak) dan A3 (60% ekstrak daun sirsak) yaitu (90%). Demikian juga dengan ekstrak daun sirih hijau berpengaruh nyata, persentase mortalitas C. curvignathus tertinggi dengan perlakuan P2 (50% ekstrak daun sirih hijau) yaitu (90%). Serta ekstrak kombinasi berpengaruh nyata terhadap persentase mortalitas C. curvignathus dengan mortalitas tertinggi dengan perlakuan K1 (40% ekstrak kombinasi) yaitu (76,67%). Berdasarkan gejala kematian C. curvignathus, setelah 4 jam setelah aplikasi C. curvignathus sudah terdapat beberapa mortalitas dan mengalami perubahan tingkah laku dan perubahan warna setelah pemberian ekstrak daun sirsak, daun sirih hijau dan ekstrak kombinasi. Setelah 24 jam setelah aplikasi didapat mortalitas sudah mencapai tingkat 100% dengan kondisi rayap sudah menghitam dan mengeringen_US
dc.publisherumsuen_US
dc.subjectpengaruh insektisida nabatien_US
dc.subjectdari ekstrak daun sirsak (A. muricata L.)en_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA NABATI DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP MORTALITAS RAYAP (Coptotermes curvignathus H.)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agrotechnology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI RAISYA NUR SYAHBANI.pdfFull Text1.61 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.