Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/26887
Title: | HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN TINGKAT STRES PADA PELAJAR MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN |
Other Titles: | CINDY AMALIA DAULAY |
Authors: | DAULAY, CINDY AMALIA |
Keywords: | Body image;Remaja;Tingkat stres |
Issue Date: | 22-Jan-2025 |
Abstract: | Pendahuluan. Data dari WHO menunjukkan sekitar 14% remaja mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk stres. Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan bahwa 9,8% atau 26.754.000 remaja mengalami stres dan depresi. Masa remaja merupakan periode kritis dalam perkembangan individu, yang melibatkan perubahan fisik, emosional, dan psikologis. Perubahan fisik yang pesat selama pubertas dapat memengaruhi persepsi remaja terhadap tubuh mereka (body image). Persepsi ini sering kali dipengaruhi oleh standar kecantikan yang berlaku di masyarakat, media sosial, dan tekanan teman sebaya. Ketidakpuasan terhadap body image dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelatif dengan pendekatan cross-sectional, dengan mengamati data primer melalui penyebaran kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan Spearman’s rho. Hasil. Uji korelasi spearman’s rho, diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,634 dan nilai signifikansi (p-value) sebesar <0,001 antara hubungan body image dengan tingkat stres. Mayoritas responden berusia 15 tahun (64 responden atau 69,6%) dan responden didominasi dengan jenis kelamin perempuan (48 responden atau 52,5%). Selain itu Perempuan lebih banyak berada dalam kategori berat badan <50 kg, Di sisi lain, laki-laki yang lebih banyak berada dalam kategori berat badan ≥50 kg, dalam kategori tinggi badan, dengan perempuan lebih dominan pada kategori tinggi badan <160 cm (82,6%) dan laki-laki lebih dominan pada kategori ≥160 cm (78,3%). Secara keseluruhan, mayoritas subjek memiliki gambaran terhadap body image dengan skor sedang (47 responden atau 51,1%) dan Tingat stres dengan kategori sedang (52 responden atau 56,5%). Kesimpulan. Terdapat arah korelasi negatif dengan koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat kekuatan hubungan yang kuat antara body image dan tingkat stres. Artinya, semakin baik body image seseorang, maka tingkat stres cenderung lebih rendah, dan sebaliknya. |
URI: | https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/26887 |
Appears in Collections: | Medical science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
CINDY AMALIA DAULAY.pdf | 2.92 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.