Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/26373
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDANI, RAMA-
dc.date.accessioned2024-11-18T03:20:13Z-
dc.date.available2024-11-18T03:20:13Z-
dc.date.issued2024-10-17-
dc.identifier.urihttps://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/26373-
dc.description.abstractPajak merupakan penerimaan negara terbesar di Indonesia saat ini, maka tidak heran jika pajak menjadi primadona dan sangat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan negara. Dalam sistem pemungutannya sendiri, Indonesia Menganut Self Assessment System, dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan dalam menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Atas dasar inilah Pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak melalui Tim Pemeriksa Pajak dapat menguji kepatuhan Wajib Pajak apakah Perhitungan yang dilakukan oleh Wajib Pajak sudah sesuai dengan aturan yang berlaku atau ada kewajiban perpajakan yang masih belum terpenuhi. Pemeriksa Pajak dapat menjalankan tugasnya apabila sudah diterbitkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2). Maka Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemeriksaan pajak pada KPP Madya Dua Medan dan bagaimana pemeriksaan pajak dapat berdampak pada penerimaan pajak penghasilan pasal 25 badan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan sumber data sekunder berupa data pemeriksaan dan penerimaan pajak yang diperoleh dari KPP Madya Dua Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh KPP Madya Dua Medan sudah baik dan sesuai standar pemeriksaan yang telah ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku. Adanya tunggakan pemeriksaan disebabkan karena bertambahnya penerbitan SP2 namun SDM yang ada pada tim pemeriksa pajak terbatas. Sedangkan target PPh Pasal 25 Badan tidak mencapai target yang ditentukan disebabkan karena adanya laju perekonomian yang melambat dikarenakan wabah korona pada saat itu, sehingga laju bisnis Wajib Pajak low yang membuat omzet WP turun. Faktor lain yaitu dipengaruhi oleh WP yang sudah tutup dan tidak beroperasi kembali, lalu ada juga dipengaruhi oleh tingginya jumlah Restitusi yang dilakukan oleh Wajib Pajak.en_US
dc.publisherumsuen_US
dc.subjectPemeriksaan Pajak, Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Badaen_US
dc.titleANALISIS PEMERIKSAAN DAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 BADAN PADA KPP MADYA DUA MEDANen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Accounting

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TUGAS AKHIR RAMADANI - 2205170265P - AKUNTANSI.pdfFull Text4.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.