Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25953
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFIRMANSYAH, DANI-
dc.date.accessioned2024-11-08T03:15:42Z-
dc.date.available2024-11-08T03:15:42Z-
dc.date.issued2024-08-28-
dc.identifier.urihttps://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25953-
dc.description.abstractKekeringan adalah kondisi di mana ketersediaan air jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan, pertanian, aktivitas ekonomi, dan lingkungan. Kekeringan membawa berbagai dampak negatif bagi tanaman, dan lahan kering termasuk salah satu jenis lahan marjinal. Vetiver adalah tanaman unik yang telah beradaptasi untuk tumbuh di lingkungan yang tidak biasa. Populasi tumbuhan yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tertentu disebut ekotipe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons karakter morfologi dan fisiologi tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) terhadap berbagai ekotipe pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret hingga Mei 2024 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang terletak di Jalan Dwikora Pasar VI Dusun XXV Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan ketinggian ± 21 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu : Faktor ekotipe tanaman, dengan 4 taraf : E1 : Ekotipe Bogor (Jawa Barat), E2 : Ekotipe Makasar (Sulawesi Selatan), E3 : Ekotipe Sintang (Kalimantan Barat), E4 : Ekotipe Sipirok Tapanuli Selatan (Sumatera Utara). Faktor interval penyiraman : I1 : Setiap hari, I2 : 2 hari 1 kali penyiraman, I3 : 4 hari 1 kali penyiraman, I4 : 6 hari 1 kali penyiraman. Data hasil penelitian akan dianalisis pertama menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial untuk melihat karakteristik morfologi dan fisiologi tanaman akar wangi melalui penggunaan ekotipe dan interval penyiraman. Uji beda rataan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5% digunakan dengan model linier untuk analisis kombinasi Rancangan Acak Lengkap Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, klorofil a dan klorofil b. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekotipe Sipirok merupakan ekotipe paling dominan baik pada parameter tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah klorofil a dari ekotipe lainnya. Interval penyiraman setiap hari dengan takaran 400 ml/polybag merupakan interval paling dominan baik, dibawah kondisi cekaman kekeringan 2, 4 dan 6 hari penyiraman, tanaman akar wangi masih dapat tumbuh dengan optimal. Interaksi berbagai ekotipe tanaman dengan interval penyiraman sangat berpengaruh terhadap morfologi dan fisiologi tanaman akar wangi. Berdasarkan dari hasil penelitian, ekotipe Sipirok merupakan ekotipe tanaman yang direkomendasikan untuk dibudidayakan pada kondisi iklim yang ekstrim terutama pada lahan yang terkena cekaman kekeringan.en_US
dc.publisherumsuen_US
dc.subjectKekeringanen_US
dc.subjectketersediaan airen_US
dc.titleRESPONS KARAKTER MORFOLOGI DAN FISIOLOGI TANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides L.) TERHADAP BERBAGAI EKOTIPE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGANen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agrotechnology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI CD Dani Firmansyah.pdfFull Text2.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.