Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/25882
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAditya, Yana-
dc.date.accessioned2024-11-06T08:23:46Z-
dc.date.available2024-11-06T08:23:46Z-
dc.date.issued2024-08-31-
dc.identifier.urihttps://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25882-
dc.description.abstractPertumbuhan akar wangi dapat beradaptasi dengan berbagai tekanan lingkungan, misalnya banjir, suhu ekstrim, logam berat, keasaman dan alkalinitas, pH ekstrim pada tanah, bekuan embun, cuaca panas, Al dan Mn yang bersifat toksisitas, terbiasa tumbuh pada jenis-jenis logam misalnya As, Cd, Cu, Cr, dan Ni, salinitas, dan kekeringan. Meskipun tetap dapat tumbuh dalam kondisi tersebut, pertumbuhan yang terjadi kurang optimal dan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman akar wangi. Sehingga diperlukan pelakuan-perlakuan khusus terhadap budidaya tanaman akar wangi dalam beberapa situasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya berbagai ekotipe tanaman akar wangi. Hal ini dikarenakan akar wangi dapat tumbuh pada beberapa ekotipe yang bisa beradaptasi dalam kondisi cekaman kekeringan. Dengan demikian dapat mempertahankan nilai produktivitas. Penelitian ini alhamdulillah sudah dilaksanakan di rumah kaca lahan percobaan Sampali Jl. Dwikora Pasar VI Dusun XXV Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan ketinggian 21 mdpl. Dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor ekotipe tanaman, dengan 4 taraf : E1 : Ekotipe Bogor (Jawa Barat), E2 : Ekotipe Makasar (Sulawesi Selatan), E3 : Ekotipe Sintang (Kalimantan Barat), E4 : Ekotipe Sipirok Tapanuli Selatan (Sumatera Utara). Faktor interval penyiraman yaitu I1 : Setiap hari, I2 : 2 hari 1 kali penyiraman, I3 : 4 hari 1 kali penyiraman, I4 : 6 hari 1 kali penyiraman. Data hasil penelitian akan dianalisis pertama menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial untuk melihat respons produksi tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) melalui penggunaan berbagai ekotipe tanaman dan interval penyiraman. Jika terdapat perbedaan yang signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan 5%, dengan model linier untuk analisis kombinasi Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Hasil dari penelitian ini Ekotipe tanaman berpengaruh terhadap produksi tanaman vetiver dan ekotipe Makasar (E2) merupakan ekotipe yang terbaik dibandingkan dengan ekotipe lainnya. Perlakuan interval penyiraman berpengaruh terhadap produksi tanaman vetiver dengan I1 merupakan perlakuan yang terbaik dari yang lainnya. Terdapat interaksi antara perlakuan ekotipe tanaman dengan interval penyiraman terhadap bobot kering daun, bobot kering akar dan indeks luas daun.en_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectTanaman Akar Wangien_US
dc.titleRespons Produksi Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.) terhadap Berbagai Ekotipe pada Kondisi Cekaman Kekeringanen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agrotechnology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
NEW SKRIPSI CD.pdf1.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.