Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24875
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSANJA, JUNAIDISYAH-
dc.date.accessioned2024-07-25T03:13:40Z-
dc.date.available2024-07-25T03:13:40Z-
dc.date.issued2024-05-29-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24875-
dc.description.abstractPenindakan pelanggaran lalu lintas menggunakan tilang manual dianggap sudah sangat ketinggalan jaman. Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) ini menggunakan kamera yang aktif selama 24 jam untuk memantau dan menangkap gambar secara otomatis setiap kali terjadi pelanggaran lalu lintas di jalanan. Hasil dari tangkapan layar kamera ETLE dijadikan bukti elektronik sebagai pemula untuk dilakukan penindakan tilang. Hadir dan berlakunya sistem tilang ETLE untuk penindakan pelanggaran lalu lintas berbasis elektronik, bukan berarti penindakan pelanggaran lalu lintas secara tilang manual dihilangkan atau dihapus. Sistem tilang ETLE dan tilang manual terdapat perbedaan pada cara penindakannya saja. Tilang sistem ETLE dan tilang manual tidak bisa berdiri sendiri, harus saling melengkapi satu sama lain. Ada beberapa jenis pelanggaran tidak bisa di lakukan penindakan dengan sistem tilang ETLE, maka dilakukan penindakan dengan tilang manual dengan adanya petugas dilapangan. Kemudian ada beberapa jenis pelanggaran tidak bisa dicover dengan tilang manual karena membutuhkan bukti elektronik yang kuat sebagai barang bukti telah melakukan pelanggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis bagaimana efektivitas penindakan pelanggaran lalu lintas melalui sistem ETLE diwilayah hukum Polda Aceh dengan mengetahui mekanisme, hambatan dan upaya dalam penindakan pelanggaran lalu lintas melalui sistem ETLE tersebut. Pada penelitian ini menggunakan metotologi penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penindakan pelanggaran hukum melalui sistem ETLE di Aceh masih belum efektif, hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya jumlah perangkat ETLE yang terpasang di Provinsi Aceh. Kurangnya spesifikasi yaitu kualitas dari perangkat ETLE yang sudah terpasang. Sering terjadinya sistem yang eror ketika verifikasi dan validasi data kendaraan bermotor menggunakan Electronic Registration and Identification (ERI). Kendaraan pelanggar sudah berpindah kepemilikan dan belum dibalik nama. Kendaraan pelanggar menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) palsu. Pelanggar tidak mengkonfirmasi kepada petugas. Berdasarkan hal tersebut diharapakan Ditlantas Polda Aceh untuk memperluas sosialisasi tentang sistem ETLE, menambah titik kamera ETLE di jalan, menertibkan kendaran-kendaran yang illegal guna terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas.en_US
dc.subjectETLEen_US
dc.subjectPenindakan Pelanggaranen_US
dc.subjectLalu Lintasen_US
dc.titleEFEKTIVITAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS MELALUI SISTEM ETLE (ELECTRONIC TRAFFIC LAW ENFORCEMENT) STUDI DI WILAYAH HUKUM POLDA ACEHen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Masters in Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TESIS JUNAIDISYAH SANJA 2120010014.pdf6.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.