Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24002
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Aljawawi, Hazman Yazid | - |
dc.date.accessioned | 2024-06-22T07:27:59Z | - |
dc.date.available | 2024-06-22T07:27:59Z | - |
dc.date.issued | 2024-06-12 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24002 | - |
dc.description.abstract | Pada masa menjelang kampanye pemilu presiden tahun 2013, hasil riset Lembaga Demokrasi Bertanggung jawab (LDB) menyebutkan Jokowi sebagai calon presiden dengan nilai komunikasi politik terbaik. Beberapa variabel yang dipakai dalam mengukur komunikasi politik pada riset itu adalah konteks komunikasi, penampilan, pesan, bahasa non verbal, kualitas suara dan selera humor. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif . Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami sebuah fenomena secara mendalam dengan mengamati serta mempelajari subjek yang berada dalam lingkungan dasarnya. Pada penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya akan berbentuk teks, gambar, atau audio serta analisis data yang dilakukan secara interpretatif untuk mempelajari makna pada data-data tersebut. Jenis penelitian semiotika adalah penelitian penanda dan petanda dan digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada fokus penelitian yaitu analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand De Saussure yang terdiri dari analisis signifier ( penanda ) atau signified ( petanda ), dalam penyampaian presiden jokowi tentang presiden boleh berkampanye, melihat dari gaya bahasa, makna, komunikasi nya dan maksud dari perkataan yang disampaikannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda. Penanda yang berupa bentuk sedangkan petanda merupakan konsep. Dengan demikian, keduanya akan membentuk sebuah tanda yang memiliki arti atau makna. Memaknai sebuah tanda melalui pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). | en_US |
dc.publisher | UMSU | en_US |
dc.subject | Gaya Bahasa politik Jokowi | en_US |
dc.title | Makna Gaya Bahasa Komunikasi Politik Jokowi Tentang Presiden Boleh Berkampanye Pada Kompas TV | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Communication Studies |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
SKRIPSI HAZMAN YAZID ALJAWAWI.pdf | 4.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.