Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23572
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHERLIANA, FADHILLA IKA-
dc.date.accessioned2024-03-20T03:42:02Z-
dc.date.available2024-03-20T03:42:02Z-
dc.date.issued2024-01-22-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23572-
dc.description.abstractPendahuluan: Autofagi (dari kata Yunani auto, artinya sendiri, dan fagi, artinya makan) adalah jalur penting yang mengatur homeostasis organisme, ketika keseimbangan ini terganggu, kondisi patologis dapat berkembang. Autofagi terbagi menjadi tiga jenis, (1) makroautofagi, (2) mikroautofagi, dan (3) Chaperone-mediated autophagy (CMA). Modulator tahap autofagi, (1) inisiasi, saat terjadi starvasi mTORC1 dihambat dan fosforilasi oleh AMPK, yang menghasilkan aktivasi ULK1. Dalam kondisi normal, sel menggunakan autofagi untuk mendaur ulang metabolit dan nutrisi dari organel yang rusak dan protein yang salah pelipatan. Penemuan BECLIN1 disebabkan oleh protein anti-apoptosis Bcl-2. Variasi genetik adalah perbedaan urutan DNA antara individu dalam suatu populasi. Autofagi bekerja dengan menghilangkan protein dan organel yang rusak selama stres dan penuaan, memainkan peran penting dalam mengatur perkembangan organisme, bekerja sama dengan sistem kekebalan adaptif, mempertahankan homeostasis energi, dan menjaga kontrol kualitas protein dan organel. Tujuan: Mengetahui dampak variasi genetik gen BECLIN1 terhadap proses autofagi. Metodologi: Dengan pendekatan analisis bioinformatika menggunakan piranti lunak SIFT dan PolyPhen-2. Hasil: Hasil prediksi gen BECLIN1 menggunakan piranti lunak SIFT pada mutasi Missense didapatkan 31% sampel mengalami Deleterious dan 69% sampel mengalami Tolerated. Mutasi Frameshift didapatkan 42,85% sampel mengalami Deleterious dan 57,14% sampel mengalami Tolerated. Sedangkan piranti lunak PolyPhen-2 pada mutasi Missense didapatkan hasil 45% untuk Benign, 14% untuk Possibly Damaging, dan 45% untuk Probably Damaging. Mutasi Frameshift didapatkan hasil 28,57% untuk Benign, 19,04% untuk Possibly Damaging, dan 52,38% untuk Probably Damaging. Kesimpulan: Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa mutasi Missense dan Frameshift pada gen BECLIN1 dapat mempengaruhi fungsionalitas protein BECLIN1.en_US
dc.subjectBECLIN1en_US
dc.subjectAutofagien_US
dc.subjectMissenseen_US
dc.subjectFrameshiften_US
dc.subjectSIFTen_US
dc.subjectPolyPhen-2en_US
dc.titleKARAKTERISASI DAMPAK VARIASI GENETIK GEN BECLIN1 PADA FUNGSIONALITAS PROTEIN AUTOFAGIen_US
dc.title.alternativeFADHILLA IKA HERLIANAen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FADHILLA IKA HERLIANA.pdf5.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.