Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23556
Title: | KAJIAN KEJADIAN INFEKSI KULIT PASCA OPERASI OLEH STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN GAMBARAN REAKSI ANTIBIOTIKA DI RSUD Dr PIRNGADI KOTA MEDAN |
Other Titles: | CHIARA MAHARANI A. SEBAYANG |
Authors: | SEBAYANG, CHIARA MAHARANI A. |
Keywords: | Infeksi Kulit Pasca Operasi;Staphylococcus aureus;Uji Sensitivitas Antibiotik |
Issue Date: | 17-Jan-2024 |
Abstract: | Pendahuluan: Infeksi yang didapat melalui fasilitas kesehatan adalah efek samping yang memengaruhi keselamatan pasien secara global. Infeksi kulit pasca operasi didefinisikan CDC sebagai luka infeksi yang muncul dalam 30 hari setelah operasi. Isolat bakteri predominan penyebab infeksi luka operasi adalah Staphylococcus aureus sekaligus dalam strain MRSA. Tingkat sensitivitas MRSA terhadap antibiotik Vancomycin diketahui 87%-100% diikuti antibiotik Linezolid sedangkan tingkat resistensi terhadap Penicillin mencapai 100%. Setelah pasien terkonfirmasi infeksi kulit pasca operasi maka antibiotik yang disesuaikan dengan bakteri penyebab infeksi melalui pemeriksaan penunjang. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian infeksi kulit pasca operasi karena Staphylococcus aureus di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik potong lintang melalui data sekunder pasien menggunakan rekam medis. Hasil: Bakteri yang paling banyak menyebabkan infeksi kulit pasca operasi adalah Staphyloccocus aureus dengan 19 sampel (33,9%). Jenis kelamin yang banyak mengalami infeksi kulit pasca operasi adalah laki-laki. Komorbid yang banyak dijumpai pada sampel adalah Diabetes Melitus (DM). Uji bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara Staphylococcus aureus terhadap demografi, lama rawatan, dan komorbid. Hasil uji sensitivitas antibiotik pada Staphylococcus aureus masih sensitif terhadap Vancomycin, Nitrofurantoin, Tetracycline, Gentamycin, dan Ceftriaxone sedangkan dijumpai resistensi 100% terhadap Penicillin. Uji multivariat menunjukkan jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap infeksi luka operasi akibat Staphylococcus aureus. Kesimpulan: Pada penelitian ini, Staphylococcus aureus menjadi penyebab dominan infeksi luka operasi dengan sensitivitas 100% terhadap Vancomycin. Hubungan signifikan ditunjukkan oleh variabel kelompok usia dengan komorbid dan lama rawatan pasca operasi. |
URI: | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23556 |
Appears in Collections: | Medical science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
CHIARA MAHARANI A. SEBAYANG.pdf | 3.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.