Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23313
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRaihan, Muhammad-
dc.date.accessioned2023-11-28T12:17:58Z-
dc.date.available2023-11-28T12:17:58Z-
dc.date.issued2023-09-23-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23313-
dc.description.abstractHukum Islam menyatakan jika suami merasa dirugikan dengan perilaku maupun kondisi istrinya, ia berhak menjatuhkan talak. Begitu pula sebaliknya, jika istri merasa dirugikan dengan perilaku dan kondisi suaminya, ia dapat mengajukan gugatan cerai, yang dikenal dengan istilah khulu’. Khulu’ dalam istilah fikih dinamakan juga tebusan, karena istri menebus dirinya dari suaminya dengan mengembalikan mas kawin sebagaimana yang dia terima alasan pernikahan. Penelitian ini untuk mengetahui latar belakang terjadinya cerai khulu’, bagaimana hubungan Khulu’ dengan kedudukan perempuan dalam hukum Islam dan bagaimana akibat hukum Khulu’ menurut Kompilasi Hukum Islam. Metode penetian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan data sekunder yang diperoleh secara studi kepustakaan (library research). Kemudian, data diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa khulu’ dalam Islam memungkinkan wanita untuk mengajukan cerai dengan alasan syar'i yang meliputi cacat tubuh atau buruk akhlak suami, kekerasan fisik, ketidakpenuhannya atas kewajiban, dan ancaman terhadap hubungan spiritual. Tujuan khulu’ adalah memberikan kelonggaran kepada wanita untuk membebaskan diri dari ikatan perkawinan yang merugikan dengan tebusan, jika terdapat bahaya yang mengancam. Praktik khulu’ mencerminkan emansipasi wanita dengan memberikan hak inisiatif kepada mereka dan memperkuat prinsip kesetaraan hak antara suami dan istri. Dalam konteks hukum Islam, akibat hukum khulu’ seperti diatur oleh Kompilasi Hukum Islam mencakup perubahan status perkawinan, pembatasan peluang rujuk, masa iddah bagi istri, pembebasan bekas suami dari kewajiban nafkah iddah, serta ketiadaan hak mut'ah bagi istri.en_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectCerai Khulu’en_US
dc.subjectAkibat Hukumen_US
dc.subjectKompilasi Hukum Islamen_US
dc.titleCerai Khulu’ dan Akibat Hukumnya Menurut Kompilasi Hukum Islamen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI MUHAMMAD RAIHAN - Revisi II FIX.pdf2.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.