Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21762
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAlhammam, Ahmad Affan-
dc.date.accessioned2023-11-10T13:39:47Z-
dc.date.available2023-11-10T13:39:47Z-
dc.date.issued2023-07-25-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21762-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode 36 Jam pada pembelajaran nahwu sharaf di Mahad Tahfizhil Quran Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui tahap pendahuluan, persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi di lapangan. Teknik analisis data dilakukan yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis deskripsi kualitatif. Adapun hasil penelitiannya ialah dalam implementasi metode 36 Jam memiliki persiapan dalam pelaksanaannya, yaitu merencanaan tujuan pembelajaran, mempertimbangkan karakteristik siswa, melihat kemampuan guru, dan situasi kelas. Pada tahap pelaksanaannya metode 36 Jam pada pembelajaran nahwu sharaf dimulai dari kelas I Tsanawiyah, pada tingkat ini peserta didik kelas I lebih ditekankan untuk dapat membedakan kalimat isim, fiil dan huruf serta mengetahui cara merubah isim dari bentuk mufrad ke bentuk mutsanna dan jamak, dan mengenal tanda baca i’rob serta posisi isim yang dibaca rofa’ setelah itu peserta didik diharuskan untuk menghafal tasrif fiil dan menghafal macam-macam huruf. Untuk kelas II pembelajaran nahwu sharaf peserta didik difokuskan dapat menganalisis setiap kalimat dalam sebuah ibaroh (literatur bahasa Arab), dan juga peserta didik pada tingkat ini difokuskan untuk dapat merubah susunan mubtada khabar dimasuki oleh kana (نَ كاَ ( dan inna (ن ِ إ(. Selanjutnya pada kelas III peserta didik difokuskan untuk dapat membaca literatur berbahasa Arab yang tidak berharakat, peserta didik dilatih untuk menganalisis setiap kalimatnya dengan menyebutkan kedudukan i’rab dan tanda rofa’ pada kalimat tersebut. Memasuki tingkat Madrasah Aliyah peserta didik sudah dilatih untuk dapat membaca kitab kuning yang tidak berharakat (tidak berbaris), seperti kitab Syarah Ibnu Aqil dan al-Kawakib ad-Durriyah dan juga kitab-kitab fiqih seperti kitab Fathul Mu’in, Fathul Qorib dan akhlaq seperti Kitab Taisirul Khollaq dan Ta’lim al-Muta’allim. Adapun faktor pendukung metode 36 Jam adalah adanya dukungan dari pihak yayasan, adanya guru yang profesional di bidang nahwu sharaf, sarana dan prasarana yang sangat baik membuat peserta didik nyaman untuk belajar. Dan faktor penghambatnya ialah minat dan motivasi peserta didik untuk belajar nahwu sharaf, singkatnya jam pembelajaran, dan kurangnya lomba nahwu sharaf di lingkungan pesantren.en_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectMetode 36 Jamen_US
dc.subjectPembelajaran Nahwu Sharafen_US
dc.titleImplementasi Metode 36 Jam Dalam Pembelajaran Nahwu Sharaf Di Mahad Tahfizhil Quran Yayasan Islamic Centre Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Islamic Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI_AHMAD AFFAN ALHAMMAM_1901020246.pdf4.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.