Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21508
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIQBAL, MAULANA-
dc.date.accessioned2023-10-10T05:23:09Z-
dc.date.available2023-10-10T05:23:09Z-
dc.date.issued2023-10-03-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21508-
dc.description.abstractSistem bioflok adalah metode budidaya ikan yang menggunakan kolam dengan air yang kaya akan partikel organik. Dalam sistem ini, biomassa mikroorganisme seperti bakteri, alga, dan protozoa tumbuh dan membentuk kelompok yang disebut bioflok. Biomassa ini berperan penting dalam memperbaiki kualitas air dan mendukung pertumbuhan ikan. Pada sistem akuakultur dengan teknologi bioflok, air media kultur hanya sekali dimasukkan dalam wadah, dan digunakkan sampai panen. Penambahan air hanya untuk mengganti penguapan dan pengontrolan kepadatan bioflok. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas air dalam sistem bioflok adalah oksigen terlarut (DO). Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen yang larut dalam air dan merupakan parameter penting untuk mempertahankan kondisi yang baik bagi organisme akuatik. Oleh karena itu perlu adanya alat untuk menstabilkan oksigen terlarut tersebut. Salah satu solusi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan bantuan aerator. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan aerator terhadap budidaya ikan nila sistem bioflok. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan percobaan terhadap aerator blower, aerator listrik, dan tanpa aerator. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan aerator dapat mempengaruhi suhu, pH, TDS dan oksigen terlarut pada kolam ikan. Dari semua hasil pengukuran pada kolam ikan, pengukuran dengan menggunakan aerator blower yang sangat stabil dan optimal. Dengan suhu rata-rata 27°C, pH 7,3 ppm, TDS 830 ppm dan oksigen terlarut 6,2 ppm. Dalam satu hari aerator blower menggunakan daya 10.21 kWh sehingga dalam 30 hari menggunakan daya sebesar 306,3 kWh. Dalam satu hari aerator menggunakan daya 3,6 kWh sehingga dalam satu bulan menggunakan daya sebesar 108 kWh. Biaya listrik untuk aerator blower perhari adalah Rp. 6.432 sehingga dalam 30 hari adalah sebesar Rp. 192.960. Biaya listrik untuk aerator listrik perhari Rp. 2.268 sehingga biaya pemakaian listrik untuk satu bulan sebesar Rp 68.040.en_US
dc.subjectAkuakulturen_US
dc.subjectBiofloken_US
dc.subjectAeratoren_US
dc.subjectOksigen Terlaruten_US
dc.titleANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN AERATOR TERHADAP BUDIDAYA IKAN NILA SISTEM BIOFLOKen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Electrical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1907220064.pdfFull Text3.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.