Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21399
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorBR GINTING, HENI SRY WAHYUNI-
dc.date.accessioned2023-09-20T03:32:38Z-
dc.date.available2023-09-20T03:32:38Z-
dc.date.issued2023-05-20-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21399-
dc.description.abstractLatar belakang: Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia prevalensi skabies pada tahun 2020 adalah 3,9%-6%. Hal ini menyatakan bahwa Indonesia masih belum terbebas dari penyakit skabies dan menjadi salah satu masalah penyakit kulit yang menular di Indonesia. Adapun faktor yang mengakibatkan kejadian skabies meningkat yaitu kelembapan yang tinggi, rendahnya sanitasi, kepadatan lingkungan, hygiene personal yang buruk, pengetahuan serta sikap dan perilaku yang kurang mendukung untuk pola hidup sehat. Prevalensi skabies di Pesantren masih terbilang tinggi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.Sehingga hal ini menyebabkan skabies identik dengan penyakit anak pondok. Metode: Analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik dari 94 sampel kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan metode chi-square dan akan dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda untuk melihat faktor risiko yang paling dominan terhadap infeksi Sarcoptes scabiei var. hominis. Hasil: Analisis data menggunakan Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Usia (p = 0.013), personal hygiene meliputi kebersihan handuk (p = 0.002) dan kebersihan kasur dan sprei (p = 0.008), dan lingkungan fisik dari kebutuhan air (p = 0.140). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel personal hygiene merupakan variabel paling dominan berhubungan dengan kejadian skabies (ExB = 5920). Kesimpulan: Terdapat adanya hubungan antara usia, personal hygiene meliputi kebersihan handuk dan kebersihan kasur dan sprei dengan angka kejadian skabies. Faktor yang paling dominan dengan kejadian skabies adalah personal hygiene dari kebersihan handuk pada santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Tanjung Morawa.en_US
dc.subjectFaktor risikoen_US
dc.subjectSarcoptes scabiei varian hominisen_US
dc.subjectSkabiesen_US
dc.titleFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH TANJUNG MORAWAen_US
dc.title.alternativeHENI SRY WAHYUNI BR GINTINGen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
HENI SRY WAHYUNI BR GINTING.pdf2.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.