Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20939
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAMRI, FAUZI-
dc.date.accessioned2023-07-22T03:11:06Z-
dc.date.available2023-07-22T03:11:06Z-
dc.date.issued2023-07-22-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20939-
dc.description.abstractKesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya, kesejahteraan sosial secara umum diartikan sebagai kondisi sejahtera (konsep pertama), yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan perawatan Kesehatan. Kesejahteraan Sosial di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari apa yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentantang Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 1: Kesejahteraan Sosial ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksakan fungsi sosialnya. Pemaknaan Kesejahteraan sosial sebagai arena menempatkan kesejahteraan sosial sebagai sarana atau wahana atau alat (means) untuk mencapai tujuan pembangunan (Suharto, 2004). Pada dasarnya, kebutuhan atas konsumsi yang menyangkut juga kebutuhan atas makanan memang menjadi kebutuhan primer atau kebutuhan paling mendasar bagi setiap individu. Ahli psikologi humanistik, Abraham Maslow dalam teori hieraki kebutuhan-nya membagi kebutuhan manusia ke dalam lima tingkatan yaitu; kebutuhan mempertahankan diri (psiologis needs), kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan sosial (sosial needs), kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) dan kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (self actualization needs) (Mujahiddin, 2012: xxv) Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sabjek penelitian delapan orang keluarga penyapu jalan yang berada di. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif model interaktif sebagaimana yang diajukan oleh Miles dan Huberman yang terdiri atas tiga hal utama yaitu: Reduksi data, Penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh keluarga penyapu jalan dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga adalah dengan cara mengurangi konsumsi pangan keluarga, mengutang kepada tetangga atau sanak saudara dan meminta bantuan kepada anak yang sudah bekerjaen_US
dc.subjectKesejahteraanen_US
dc.subjectKeluargaen_US
dc.titleANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PENYAPU JALAN DI KELURAHAN BANTAN TIMUR KECAMATAN MEDAN TEMBUNGen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Social Welfare Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2019 SKRIPSI FAUZI AMRI.pdfFull Text2.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.