Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20349
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorCindy Amalia, Putri-
dc.date.accessioned2023-01-06T06:48:01Z-
dc.date.available2023-01-06T06:48:01Z-
dc.date.issued2023-01-06-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/20349-
dc.description.abstractSatwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani, baik yang hidup di darat maupun di air. Satwa memiliki fungsi yaitu menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di hutan. Tingkat ketergantukan manusia terhadap satwa masih cukup tinggi. Hal ini merupakan faktor utama yang mengancam punahnya satwa, berkurangnya populasi, dan rusaknya habitat mereka yang dilakukan oleh manusia melalui perburuan liar untuk diperdagangkan demi mendapatkan keuntungan. Padahal hal ini dapat menyebabkan dampak yang serius bagi manusia itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan hukum tentang tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah III, mengetahui penanggulangan tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah III, serta mengetahui hambatan dan upaya mengatasinya dalam penanggulangan tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah III. Penelitian ini adalah jenis penelitian yuridis empiris, sumber data yang digunakan bersumber dari Al-Qur’an, data primer dan data sekunder. Alat pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pegawai kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah III Stabat. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa pengaturan hukum tentang tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah III berpedoman dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Pasal 21 ayat (2) Jo. Pasal 40 ayat (2). Penanggulangan tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah III dilakukan dengan 2 (dua) cara; pertama upaya preventif dan upaya refresif. Hambatan dalam penanggulangan tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi pada kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah III diantaranya kurangnya sosialisasi peraturan kepada masyarakat, keuntungan yang besar dalam bisnis satwa liar yang dilindungi membuat masyarakat tidak peduli terhadap hukum dan mencari celah hukum, banyaknya peminat satwa liar yang dilindungi, hukum yang lemah, serta kultur (faktor kebudayaan). Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut diantaranya melakukan usaha-usaha non penal ini misalnya penyantunan dan pendidikan sosial dalam rangka mengembangkan tanggung jawab sosial warga masyarakat. Selain itu, dilakukan dengan merekrut masyarakat sekitar kawasan khususnya generasi muda untuk ikut membantu dalam kegiatan patroli, yang berarti ikut langsung. Ada juga masyarakat yang dibentuk sebagai perempuan inspiratif mitra polhut.en_US
dc.subjectPenanggulanganen_US
dc.subjectTindak Pidanaen_US
dc.subjectPerburuan Satwa yang Dilindungien_US
dc.titlePENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERBURUAN SATWA YANG DILINDUNGI PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER WILAYAH III (Studi di Kantor BPTN Wilayah III Stabat)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi Putri Cindy Amalia (1).pdfFull Text1.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.