Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/18609
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNASUTION, FAHRI FADILLAH-
dc.date.accessioned2022-10-04T02:17:12Z-
dc.date.available2022-10-04T02:17:12Z-
dc.date.issued2022-10-04-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/18609-
dc.description.abstractMesin pendingin udara atau air conditioner (AC) merupakan salah satu jenis mesin pendingin yang banyak digunakan pada saat ini, yang menyerap udara panas dari dalam ruangan dan menyerap panas keluar ruangan sehingga ruangan menjadi dingin. Oleh karena itu agar panas tersebut tidak terbuang percuma, energi panas tersebut dapat dimanfaatkan kembali. Bentuk pemanfaatan energi panas yang terbuang adalah dengan memodifikasi pipa dari kompresor menuju kondensor. Dengan adanya penambahan pipa untuk memanaskan air untuk keperluan mandi, maka dari itu penelitian ini bertujuan memodifikasi sistem AC menjadi dua fungsi yaitu sebagai pendingin udara dan pemanas air untuk mandi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai unjuk kerja (COP) mesin Air Conditioner (AC) dengan menggunakan alat penukar kalor tipe helical coil sebagai pemanas air. Pengambilan data dilakukan untuk menghitung Coeffesient of Performance (COP) dari mesin pendingin udara (AC). Pengujian dilakukan dengan 3 variasi suhu evaporator yaitu: 16°C, 18°C dan 20°C, dengan adanya penambahan Phase Change Material (PCM) sebagai isolator panas dan sumber energi panas tambahan. Dari hasil pengujian diperoleh nilai unjuk kerja (COP) AC tanpa PCM pada 3 variasi suhu berbeda yaitu: 6,0657, 6,0749, 6,0903 dengan durasi pengujian selama 10 jam. Sedangkan pada pengujian AC dengan PCM yaitu: 5,2305, 5,6809, 5,7002 dengan durasi waktu pengujian selama 7 jam. Maka didapatkan kesimpulkan bahwa unjuk kerja (COP) pada AC dengan menggunakan PCM cenderung lebih rendah jika dibandingkan tanpa menggunakan PCM. Terdapat perbedaan kinerja pada AC dengan menggunakan PCM dan tanpa menggunakan PCM, penurunan kerja kompresi yang terjadi setelah penambahan PCM, peningkatan efek refrigerasi, penurunan kalor yang dibuang oleh kondensor dan turunnya daya kompresor. Maka diperoleh rata-rata nilai unjuk kerja (COP) pada AC dengan menggunakan PCM sebesar 5,23. Sedangkan nilai unjuk kerja (COP) AC tanpa PCM sebesar 6,06.en_US
dc.subjectACen_US
dc.subjectACWHen_US
dc.subjectUnjuk Kerja (COP)en_US
dc.subjectPemanas Airen_US
dc.subjectPCMen_US
dc.titleANALISIS COEFFESIENT OF PERFORMANCE (COP) PADA APLIKASI ACWH DENGAN MENGGUNAKAN TANGKI HORIZONTALen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Mechanical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TUGAS AKHIR FAHRI FADILLAH NST.pdfFull Text23.14 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.