PEMBUATAN KOMPOSIT DENGAN PENGUAT CANGKANG SAWIT DAN SERBUK BESI (FERRO) UNTUK BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

Abstract

Bahan komposit merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan kampas rem. Salah satunya adalah cangkang sawit yang banyak dijumpai di pabrik kelapa sawit (PKS). Terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan yang terkenal luas kebun kelapa sawitnya, dan juga memiliki banyak pabrik kelapa sawit (PKS). Cangkang sawit adalah salah satu bahan sisa dari pembakaran bahan bakar terutama cangkang sawit. Cangkang ini, selain memenuhi kriteria sebagai bahan yang memiliki sifat yang cukup keras, cangkang juga memiliki sifat-sifat fisik yang baik, seperti memiliki porositas rendah dan partikelnya halus. Bentuk partikel cangkang adalah bulat dengan permukaan halus, dimana hal ini sangat baik untuk workabilitas. Oleh karena itu dilakukannya untuk mengangkat tentang cangkang sawit ini untuk bahan penguat kampas rem. Serbuk besi yang didapatkan dari alam umumnya merupakan senyawa besi dengan oksigen seperti hematite (Fe2O3), magnetite (Fe3O4), limonite (Fe2O3) atau siderite (Fe2CO3). Pembentukan senyawa besi oksida tersebut sebagai proses alam yang terjadi selama beribu-ribu tahun. Kandungan senyawa besi dibumi ini mencapai 5% dari seluruh kerak bumi ini. Serbuk besi adalah bagian dari hasil sisa potongan atau sisa pembubutan besi tuang yang merupakan hasil di pemakaian industri Rem merupakan salah satu faktor keselamatan pada saat berkendara untuk mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan pada saat berkendara dijalan raya.pengendara sebaiknya melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Kampas rem merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah kendaraan yang berfungsi memperlambat bahkan menghentikan kecepatan pada saat terjadi ancaman kecelakaan akibat laju kendaraan yang tidak terkontrol oleh pengendara. Untuk membuat kampas rem berbahan komposit dengan menggunakan serbuk cangkang sawit,serbuk besi,dan serbuk barium sulfat. Pada hasil penelitian ini dapat memiliki nilai nilai keausan yang lebih rendah dari tingkat pasaran.