Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17523
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Hussain, Basrah Bee Binte Shaik | - |
dc.contributor.author | Airlangga, Eka | - |
dc.date.accessioned | 2022-03-14T03:13:31Z | - |
dc.date.available | 2022-03-14T03:13:31Z | - |
dc.date.issued | 2021-12-12 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17523 | - |
dc.description.abstract | Pendahuluan: Pengetahuan saat ini menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 memiliki daya tahan yang tinggi dan presentasi dengan gejala klinis yang ringan. Namun, pada Mei 2020 MIS-C, Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak telah dilaporkan sebagai penyakit anak berbahaya yang sementara terkait dengan COVID-19. D-dimer telah terbukti terkait dengan COVID-19 yang parah dan kritis, tetapi sedikit yang diketahui tentang karakteristik klinis yang dominan dan hasil laboratorium pada anak-anak di Indonesia, khususnya Medan, Sumatera. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi D-dimer dan hubungan klinisnya dengan MIS-C dengan COVID-19 di RS Bunda Thamrin dari tahun 2020 hingga 2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang (Cross sectional). Parameter klinis dan laboratorium dari rekam medis anak terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di RS Bunda Thamrin dianalisis. 154 kasus dimasukkan dalam penelitian ini. Variabel kategorik dibandingkan dengan menggunakan Uji Chi-square. Hasil: Sebagian besar kasus COVID-19 terjadi pada pasien anak usia > 5 tahun (64,3%) diikuti oleh anak usia < 5 tahun (35,7%). Usia rata-rata adalah 8,8 + 5,83 tahun dengan dominasi pada pasien laki-laki (56,5%). Gejala umum yang muncul meliputi manifestasi pernapasan seperti batuk (76,0%), rinore (51,3%) dan demam (39,0%). Ada hubungan antara D-dimer dengan karakteristik klinis p=0,042 (p<0,05) dan D-dimer dengan hasil laboratorium p=0,000 pada CRP, neutrofil dan limfosit dan p=0,011 pada trombosit (p<0,05). 1 pasien diduga mengalami MIS-C di RS Bunda Thamrin Medan. Kesimpulan: D-dimer dapat menjadi penanda awal yang berguna untuk memprediksi manifestasi COVID-19 yang parah seperti MIS-C. | en_US |
dc.subject | MIS-C | en_US |
dc.subject | SARS-CoV-2 | en_US |
dc.subject | COVID-19 | en_US |
dc.subject | D-dimer | en_US |
dc.title | D-dimer and its clinical association in hospitalized children with COVID-19 in Medan, Sumatera Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Medical science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BASRAH BEE BINTE SHAIK HUSSAIN.pdf | 1.12 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.