Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17474
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorBawean, Popi Latifah-
dc.contributor.authorThrity, Isra-
dc.date.accessioned2022-03-08T02:52:41Z-
dc.date.available2022-03-08T02:52:41Z-
dc.date.issued2022-02-12-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17474-
dc.description.abstractLatar Belakang : Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang parah, ditandai dengan banyaknya gangguan dalam berpikir, berbahasa, persepsi, dan rasa kesadaran diri. Penatalaksanaan farmakoterapi pada pasien skizofrenia yaitu dengan penggunaan antipsikotik, baik tunggal maupun kombinasi. Selain itu, obat antipsikotik dapat dikombinasi dengan obat lainnya seperti, antidepresan, antiparkinson. Pemberian secara bersamaan antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan kedua (atipikal) terjadi apabila pemberian antipsikotik generasi pertama/kedua tidak memberikan efek. Pada penggunaan obat dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal, gangguan metabolisme seperti peningkatan kadar glukosa darah. Tujuan : Mengetahui perbandingan penggunaan antipsikotik atipikal tunggal dan kombinasi terhadap kadar glukosa darah pada pasien skizofrenia. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan teknik pengambilan non-probabilitas sampling yang dilakukan dengan pengambilan darah vena, dan kemudian dilakukan pemeriksaan pada darah di laboratorium dengan menggunakan spektofotometri. Jumlah sampel yang digunakan 30 pasien skizofrenia, yang mana 15 orang mengkonsumsi obat antipsikotik tunggal, dan 15 orang mengkonsumsi obat antipsikotik kombinasi. Kemudian dilakukan Analisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil : Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pemakaian antipsikotik tunggal dan antipsikotik kombinasi pada pasien skizofrenia dengan nilai P = 0.001 (p< 0.05). Pemakaian antipsikotik kombinasi lebih tinggi resikonya dibandingkan dengan antipsikotik tunggal. Kesimpulan : Pemakaian antipsikotik tunggal memiliki perbedaan bermakna dengan antipsikotik kombinasi terhadap kadar gula darah pada pasien skizofrenia.en_US
dc.subjectSkizofreniaen_US
dc.subjectEfek Samping Antipsikotiken_US
dc.subjectKadar Glukosa Darahen_US
dc.subjectClozapinen_US
dc.subjectRisperidonen_US
dc.titlePerbandingan penggunaan antipsikotik tunggal dan kombinasi terhadap kadar gula darah pada pasien Skizofreniaen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
POPI LATIFAH BAWEAN.pdf1.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.