Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17306
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorYenita-
dc.contributor.authorKurniawan, Sigit-
dc.date.accessioned2022-01-12T05:02:27Z-
dc.date.available2022-01-12T05:02:27Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17306-
dc.description.abstractABSTRAK Latar Belakang:Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang menyerang pejamu, salah satunya infeksi kulit oleh bakteri Staphylococcus aureus.Beberapa jenis penyakit yang bisa ditimbulkan akibat dari infeksi Staphylococcus aureus adalah pioderma, infeksi nosokomial, infeksi pada luka, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik. Masyarakat Indonesia telah lama menerapkan pengobatan secara tradisional, dengan menggunakan tanaman sekitar yang dipercaya berkhasiat untuk mengobati penyakit.Tumbuhan yang dapat dijadikan obat tradisional yaitu daun belimbing wuluh dan habatussauda. Berdasarkan penelitian sebelumnya, tumbuhan ini mengandung senyawa yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan:Untuk mengetahuiefektivitas antibiotikekstrakdaunbelimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan ekstrak habatussauda (Nigella sativa L) terhadap jumlah leukosit pada mencit jantan (Mus musculus L) yang terinfeksi Staphylococcus aureus.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancangan Post test with Control Group Design. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok yaitu K(-), K(+), P1,P2,P3 dan P4 dengan jumlah sampel 6 ekor perkelompok. Semua mencit dibuat luka sayat pada punggung dan diinfeksi dengan bakteri Staphylococcus aureus. Diberi perlakuan secara oral dengan cara dicekok.Hasil:Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji Kruskal Walisdidapatkan nilai p=0,007 (p<0,05), terdapat perbedaan jumlah leukosit yang bermakna pada 6 kelompok penelitian.Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas dalam menurunkan jumlah leukosit mencit jantan yang terinfeksi Staphylococcus aureus pada kelompok perlakuan. Kelompok K(+) merupakan kelompok yang paling efektif menurunkan jumlah leukosit. Kemudian diikuti kelompok P4,P3,P2 dan P1. Kata Kunci:Leukosit,Staphylococcus aureus,Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L), Habatussauda (Nigella sativa L).en_US
dc.publisher2020en_US
dc.subjectEkstrak Daun Belimbing Dan Habatussaudaen_US
dc.titleUji Efektivitas Antibiotik Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averhoa Bilimbi L) Dan Ekstrak Habatussauda (Nigellasatival) Terhadap Jumlah Leukosit Mencit Jantan Yang Terinfeksi Staphyloccu Aureusen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi Gabungan.pdf3.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.