Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17137
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMatondang, Risky Nulhakim-
dc.date.accessioned2021-12-13T16:03:07Z-
dc.date.available2021-12-13T16:03:07Z-
dc.date.issued2021-04-19-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17137-
dc.description.abstractLogam besi dan baja paling banyak dipakai sebagai bahan industri yang merupakan sumber sangat banyak, dimana sebagian ditentukan oleh nilai ekonomisnya, tetapi yang paling penting karena sifat-sifatnya yang bervariasi, yaitu bahan tersebut mempunyai berbagai sifat dari paling lunak dan mudah dibuat dan sampai yang paling keras dan dapat dibuat apa saja dengan bentuk apapun dengan cara pengecoran. Dalam perkembangan kebutuhan logam besi dan baja semakin meningkat sejalan dengan perkembangan dunia industri khususnya untuk baja yang mempunyai kelebihan-kelebihan sifat yang lebih baik dari pada besi. Jenis baja yang jumlah kemungkinannya banyak itu dapat dibagi menurut penggunaanya menjadi baja konstruksi dan baja perkakas dingin dan panas. Proses anneling atau melunakkan baja adalah prose pemanasan baja dengan temperature (500 °C) selanjutnya dibiarkan beberapa lama sampai temperature merata disusul dengan pendinginan secara perlahan-lahan sambil dijaga agar temperature bagian luar dan dalam kira-kira sama hingga diperoleh struktur yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin udara. Untuk mengetahui perlakuan annealing baja ST-37 terhadap kekerasan dan kekuatan tarik, maka penulis menganalisa pengujian Tarik dan hardness sebelum proses annealing dan sesudah proses annealing dan mengevaluasi variasi yang terjadi pada hasil pengujian. Pengujian dilaksnakan di laboratorium mekanika kekuatan material program studi teknik mesin fakultas teknik universitas muhammadiyah sumatera utara. Dengan hasil pengujian dari 4 spesimen pengujian Tarik dengan standar ASTM E8/E8M dan 5 spesimen pengujian hardness dengan standar ASTM E18 pengambilan sampel 2 titik pada setiap spesimen. Dengan rata-rata hasil pengujian tarik sebelum proses annealing adalah 50,65kgf/mm² dan hasil rata-rata pengujian sesudah proses annealing adalah 31,45kgf/mm². Sedangkan hasil rata-rata pengujian hardness sebelum proses annealing adalah 75,22 HRA dan hasil rata-rata pengujian hardness sesudah proses annealing adalah 67,63HRA.en_US
dc.subjectUji Kekerasanen_US
dc.subjectUji Tariken_US
dc.subjectBaja ST37en_US
dc.subjectPerlakuan Panasen_US
dc.subjectAnnealingen_US
dc.titlePengaruh Annealing Baja St37 Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tariken_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Mechanical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI RISKY NULHAKIM MATONDANG .pdf5.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.