Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17116
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTambunan, Gusti Firmansyah-
dc.date.accessioned2021-12-13T15:26:12Z-
dc.date.available2021-12-13T15:26:12Z-
dc.date.issued2021-06-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17116-
dc.description.abstractPersimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Persimpangan tiga lengan di jalan Asahan dan jalan Pendeta Justin Sihombing merupakan salah satu lokasi yang sering terjadi kemacetan akibat perpotongan arus lalu lintas yang tidak teratur dan terdapat berbagai fasilitas umum di sekitarnya yang menyebabkan geometrik jalan tidak dapat lagi menampung kendaraan yang lewat karena banyak kendaraan parkir di pinggir jalan serta permasalahan lampu pengatur lalulintas yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga di lokasi persimpangan sering terjadi antrian dan tundaan pada tiap lengan persimpangan. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui besarnya volume arus lalu lintas untuk setiap arah dari semua pendekat serta situasi dan kondisi lalu lintas tanpa sinyal pada persimpangan sebelum dilakukan perencanaan pengaturan fase sinyal yang sesuai kondisi geometri arus lalu-lintas dan lingkungan persimpangan. Penelitian dimulai dengan pengukuran awal data geometrik lengan persimpangan kemudian mengambil data volume lalu lintas dengan melakukan survey selama 7 hari pada tanggal 21 sampai 26 maret 2020 yakni pagi, siang dan sore. Hasil penelitian menunjukkan pada fase sinyal didapat rata rata DS 0.93 dengan waktu siklus 78 detik, waktu hijau sebesar : fase 1 (50 detik), fase 2 (50 detik), fase 3 ( 50 detik) serta tundaan rata-rata 87.351 det/smp. Nilai DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan sehingga didapat tundaan yang besar pada simpang. Dari masalah kemacetan lalu-lintas di persimpangan Jl. Asahan Simpang Jl. Pendeta Justin Sihombing kota Siantar. Didapatkan data bahwa derajat kejenuhan (DS) pada persimpangan tersebut lebih tinggi dari 0.85 ini berarti arus terhambat, kecepatan rendah yang akan menyebapkan antrian panjang dan akan mengakibatkan kemacetan pada kondisi lalu lintas puncak, sehingga perlu diadakan perubahan-perubahan pada persimpangan tersebut. Perubahan tersebut dimaksud untuk meningkatkan kapasitas persimpangan jalan dan tingkat pelayanan persimpangan jalan tersebut.en_US
dc.subjectsiklus optimumen_US
dc.subjectkonflik lalu lintasen_US
dc.subjecttundaanen_US
dc.subjectderajat kejenuhanen_US
dc.titleAnalisa Penentuan Fase dan Waktu Siklus Optimum pada Persimpangan Bersinyal JL. Asahan Simpang JL. Pendeta Justin Sihombing Kota Siantar (Studi Kasus)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Civil Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI GUSTI FIRMANSYAH TAMBUNAN.pdf3.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.