Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17069
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFERDIANSYAH PUTRA, M. FADLI-
dc.date.accessioned2021-12-11T02:09:14Z-
dc.date.available2021-12-11T02:09:14Z-
dc.date.issued2021-08-24-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17069-
dc.description.abstractKepolisian Negara Republik Indonesia selanjutnya disebut merupakan intitusi pemerintah yang mempunyai tugas pokok yaitu diatur dalam Undang-undang Nomor. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sesuai pasal 13 Undang-undang Nomor. 2 Tahun 2002 tersebut Kepolisian mempunyai tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Didalam pasal 2 Undang-undang Nomor. 2 Tahun 2002 yang mengupas tentang Kepolisian dimana didalamnya menyatakan bahwa: “Kepolisian adalah sebagai fungsi pemerintah negara bidang pemelihara keamanan, pengayoman, keselamatan, perlindungan, kedisiplinan, ketertiban”. Permasalahan dalam penelitian ini Untuk menganalisis peran Intelijen keamanan Kepolisian dalam melakukan deteksi dini terhadap upaya pencegahan tindak pidana terorisme di wilayah hukum Polres Aceh Tengah, dan menganalisis faktor yang menghambat Intelijen keamanan Kepolisian dalam melakukan deteksi dini terhadap upaya pencegahan tindak pidana terorisme di wilayah hukum Polres Aceh Tengah, serta menganalisis bagaimana optimalisasi tugas dan fungsi Intelijen Kepolisian dalam mendeteksi dini pencegahan tindak pidana terorisme di wilayah hukum Polres Aceh Tengah. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif, yang bertujuan menganalisis permasalahan yang dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum (yang merupakan data skunder) dengan data primerr yang diperoleh di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian maka ditetapkan bahwaPeran Intelijen Kepolisian dalam pencegahan tindak pidana terorisme yaitu dengan melakukan deteksi dini agar mengetahui segala perubahan kehidupan sosial dalam masyarakat serta perkembangannya selanjutnya, mengidentifikasikan hakekat ancaman yang tengah dan akan dihadapi, kemudian memberikan peringatan dini sebagai bahan dasar serta penentuan arah bagi kebijaksanaan dan pengambilan keputusan atau tindakan oleh pimpinan Polri Faktor penghambat kinerja Intelijen Kepolisian dalam melakukan deteksi dini terhadap upaya pencegahan tindak pidana terorisme di wilayah hukum Polres Aceh Tengah yaitu terbagi menjadi dua bagian, yaitu ; faktor internal dan faktor eksternal. Kebijakan optimalisasi tugas dan fungsi Intelijen Kepolisian dalam mendeteksi dini pencegahan tindak pidana terorisme di wilayah hukum Polres Aceh Tengah yaitu dengan membangun dan membina jaringan intelijen, dikarenakan SDM yang dimiliki Sat Intelkam Polres Aceh Tengah terbatas maka diperlukan pembentukan jaringan intelijen yang meliputi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan semua unsur yang bisa dijadikan informan.en_US
dc.subjectIntelijen Kepolisianen_US
dc.subjectDeteksi dinien_US
dc.subjectTerorismeen_US
dc.titleKEBIJAKAN OPTIMALISASI TUGAS DAN FUNGSI INTELIJEN KEPOLISIAN DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENCEGAHAN TINDAK PIDANA TERORISME (Studi Pada Satuan Intelijen Keamanan Polisi Resor Aceh Tengah)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Masters in Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TESIS M. FADLI FERDIANSYAH PUTRA 1920010003.pdf5.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.