Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/16828
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFahridho, Ryan-
dc.contributor.authorTanjung, Yurisna-
dc.date.accessioned2021-12-03T02:31:51Z-
dc.date.available2021-12-03T02:31:51Z-
dc.date.issued2021-07-09-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/16828-
dc.description.abstractFenomena maraknya pengemis badut mampang di Kota Medan merupakan persoalan sosial. Hidup menjadi seorang badut mampang karena kemiskinan, tetapi sebagian besar badut mampang dijadikan mata pencaharian. Sulitnya seseorang mendapatkan pekerjaan membuat semakin mundurnya kualitas sumber daya manusia di Kota Medan. Badut mampang ini tentu sangat erat kaitannya dengan kemiskinan dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Semakin hari semakin banyak badut mampang jalanan yang berjejer disetiap lampu merah maupun tempat-tempat keramaian yang ada di Kota Medan. Selain itu mereka juga beroperasi di perempatan jalan, rumah, pasar, pedagang kaki lima dan lain-lain. Badut mampang mulai dari anak-anak sampai orang tua. Keberadaan pengemis badut mampang ini menarik untuk diteliti karena ada indikasi keberadaan pengemis, terutama anak-anak diberbagai perempatan yang dengan sengaja memperjual belikan komoditas rasa iba untuk kepentingan mereka. Kejadian dan fenomena sosial ini sangat unik dan menarik untuk mengkaji lebih menedalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah pengemis badut mampang. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kehadiran pengemis “badut mampang” di kota medan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kehadiran “badut mampang” di kota medan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di seputaran Jalan Kota Medan. Berdasarkan analisi keseluruhan data penelitian faktor yang mempengaruhi kehadiran pengemis badut mapang di Kota Medan terbagi menjadi 2 (dua) faktor yaitu, faktor ekonomi keluarga dan faktor pengangguran. Faktor ekonomi keluarga terdiri dari putus sekolah dan pendapatan orang tua. Pada faktor ini dapat dilihat dari keadaan sosial ekonomi keluarga, narasumber mengatakan putus sekolah karena keterbatasan biaya sekolah yang tidak tercukupi, akibatnya anak usia dini harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup karena pendapatan orang tua yang rendah. Faktor pengangguran terdiri dari tidak adanya keterampilan dan rendahnya pendidikan. Tidak adanya keterampilan mengakibatkan semakin meningkatnya angka pengangguran di Kota Medan, sehingga mereka memutuskan untuk bekerja sebagai badut mampang untuk tetap bisa melangsungkan hidup mereka. Rendahnya pendidikan disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak bangsa.en_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectBadut Mampangen_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.subjectpengemisen_US
dc.titleFaktor Yang Mempengaruhi Kehadiran Pengemis Badut Mampang Di Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Social Welfare Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi_Ryan Fahridho_1703090014.pdf3.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.