Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14107
Title: Kajian Yuridis Kedudukan Anak Yang Dilahirkan Dari Sewa Rahim Wanita Lain Oleh Pasangan Suami Isteri
Authors: Hamdani, Titania
Keywords: anak;perjanjian;sewa rahim;pasangan suami isteri
Issue Date: 10-Nov-2020
Publisher: UMSU
Abstract: Adanya praktik sewa rahim yang dilakukan oleh masyarakat, menimbulkan banyak persoalan-persoalan hukum, yang harus direspon oleh semua pihak. Indonesia belum memiliki aturan yang khusus dan spesifik mengenai sewa rahim tersebut. Jika ingin mengetahui, aturan dan ketentuan yang terkait dengan masalah sewa rahim tersebut, maka terkait dan berhubungan dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Misalnya bagaimana status hukum anak yang lahir dari hasil sewa rahim tersebut. Penelitian ini untuk mengetahui kepastian hukum perjanjian sewa rahim wanita lain oleh pasangan suami isteri, hubungan hukum antara anak dengan wanita yang rahimnya disewa oleh pasangan suami isteri, serta akibat hukum terhadap anak yang dilahirkan dari sewa rahim wanita lain oleh pasangan suami isteri. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif sedangkan pendekatan perundang-undangan, dengan sifat yang digunakan adalah deskriptif, dengan menggunakan data kewahyuan dari al-quran/hadits dan data sekunder. Kemudian, data diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepastian hukum perjanjian sewa rahim wanita lain oleh pasangan suami isteri jika dilihat berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata bahwa semua pihak diberikan kebebasan untuk membuat perjanjian sendiri, akan tetapi terkait perjanjian sewa rahim di Indonesia tidak mempunyai ketentuan yang mengaturnya. Hubungan hukum, yakni apabila anak itu dilahirkan dari wanita yang rahimnya disewa yang terikat perkawinan (mempunyai suami) maka anak tersebut akan berkedudukan sebagai anak sah dari wanita tersebut dan suaminya. Apabila anak itu lahir dari wanita rahimnya disewa yang tidak terikat dalam perkawinan, maka anak tersebut akan berkedudukan sebagai anak luar kawin dari wanita tersebut. Akibat hukum, sebagaimana jika anak tersebut merupakan anak sah, maka anak tersebut berhak untuk mendapatkan hak waris penuh terhadap ibu pengganti dan suami dari ibu pengganti tersebut. Sedangkan jika anak tersebut termasuk sebagai anak yang lahir sebagai hasil dari praktik perjanjian sewa rahim yang melalui ibu pengganti yang masih berstatus gadis atau sudah janda (tidak terikat hubungan perkawinan), maka status anak tersebut merupakan anak luar kawin yang hanya memiliki hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sementara untuk hak mewarisi terhadap bapak anak tersebut tidak berhak untuk menuntutnya
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14107
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Titania Hamdani.pdf2.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.