Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/13271
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHsb, Ikhwanul Hakim-
dc.date.accessioned2020-11-18T06:14:44Z-
dc.date.available2020-11-18T06:14:44Z-
dc.date.issued2017-10-26-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/13271-
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis tentang kehidupan sosial ekonomi pedagang tradisional di Pekan Kamis Langga Payung di tengah-tengah keberadaan pasar modern. Keberadaan Pekan Kamis di Desa Langga Payung masih tetap bertahan di tengah-tengah masyarakat yang terus berkembang. Hal ini disebabkan karena para pedagang memiliki jaringan sosial informal yang kuat dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kondisi sosial ekonomi pedagang bisa dikatakan masih dalam ekonomi menengah karena hampir semua pedagang menjual barang secara partai kecil atau eceran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis data kulitatif yaitu prosedur penanganan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, kemudian disusun, dijelaskan dan dianalisis. Secara umum metode deskriptif bertugas untuk melakukan representatif objek mengenai gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer (observasi/pengamatan dan wawancara) dan data sekunder. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pedagang mingguan sebagai salah satu sektor informal berfungsi sebagai sektor alternatif bagi para migran cukup memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah. Selain membuka kesempatan kerja, kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat desa. Pelaku sektor informal menjalakan rutinitasnya dengan berbagai profesi disebabkan karena adanya keterbatasan dalam aspek ekonomi keluarga sebagai faktor utama yang mendorong mereka memilih sektor informal menjadi lahan basah peruntungan ekonomi bagi mereka untuk bisa memenuhi kebutuhannya, dan bertahan hidup. Selain itu faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi pedagang asongan adalah faktor usia kerja, tidak adanya pendidikan yang lebih memadai dan tidak adanya pekerjaan lain. Untuk menjaga kelangsungan usaha para pelaku sektor informal ada berbagai cara yang dapat ditempuh. Modal usaha menjadi salah satu faktor penentu kelangsungan usaha pedagang tradisional. Selain itu, strategi lokasi, pendapatan/keuntungan, kiat berjualan dan waktu berjualan juga menjadi penentu kelangsungan usaha pedagang tradisional.en_US
dc.subjectkehidupan sosial ekonomien_US
dc.subjectpedagang tradisionalen_US
dc.subjectpasar tradisionalen_US
dc.subjectpedagang mingguanen_US
dc.subjectsektor informalen_US
dc.titleKehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Tradisional di Pekan Kamis Langga Payung Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatanen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Social Welfare Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI IKHWANUL HAKIM HSB.pdf1.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.