Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12552
Title: Analisis Ketimpangan Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan Ekonomi Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Sumatera Utara
Authors: Harnina
Keywords: Analisis;Ketimpangan,
Issue Date: 19-Apr-2017
Abstract: Provinsi SUMUT dalam bidang pendidikan dapat dilihat bahwa jumlah sekolah yang rusak berat sampai rusak ringan sekitar 8938 sedangkan ruang kelas yang baik 2310 kelas. Dari jumlah tersebut ruang kelas yang baik hanya sekitar 26%. Dari segi angka integritas Sumatera Utara nilai berkisar 50,22 sedangkan angka integritas nasional 62,28 di bidang Uji Kompetensi Guru (UKG). Pada 2015, SUMUT menduduki 52,43 secara nasional 56,59. Sementara akreditasi SD yang akreditasi A hanya 5,2% sedangkan SMP 15,1% SMA,31,2% sedangkan SMK 13,4%. Inilah potret pendidikan di SUMUT dilihat dari angka-angka sesuai dengan neraca pendidikan daerah yang diduga mengalami ketimpangan pada sektor pendidikannya. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis data deskriptif yaitu menjabarkan semua data keterangan yang diperoleh baik dalam bentuk persentase, rata-rata, grafik dan lain-lain dan menggunakan Indeks Williamson serta Tipology Klasen. Adapun objek penelitian ini adalah data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tentang Sarana Pendidikan dan Realisasi Anggaran Pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan siswa yang dilihat dari pertumbuhan jumlah siswa di Provinsi Sumatera Utara selama tahun pengamatan menunjukkan adanya tren yang semakin meningkat dilihat dari data tahun terakhir yang merupakan angka tertinggi sebesar 3.065.280 jiwa pada tahun 2015, adapun jumlah siswa selama tahun pengamatan juga mengalami peningkatan jumlah siswa tertinggi terdapat di Kota Medan dengan angka 509.777 jiwa. Berdasarkan Indeks Williamson yang diperoleh dari mengukur tingkat ketimpangan antara jumlah siswa kabupaten kota di sumatera utara dengan jumlah sarana pendidikan, maka diperoleh hasil beberapa kabupaten kota dengan ketimpangan tertinggi pada tahun tertentu, yaitu Kota Medan pada tahun 20l3 dengan nilai IW 0.39. Kota Medan 0,49 pada tahun 2013 dan tingkat ketimpangan antara jumlah siswa di kabupaten kota di sumatera utara dengan tenaga pendidik yang tersedia adalah Kota Medan sebagai Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat ketimpangan tertinggi sepanjang tahun 2011-2015, yaitu 0,3437 pada tahun 2011, 0,3256 pada 2012, 0,4689 pada 2013, 0,3462 pada 2014 dan 0,3445 pada 2015. Menurut Pemetaan dengan Typologi Klassen antara jumlah siswa dengan sarana pendidikan maka dapat disimpulkan bahwa Kota Medan, dan Kabupaten Deli Serdang sebagai daerah di Provinsr Sumatera Utara yang masuk ke dalam kuadran I, dan antara pertumbuhan ekonomi dan realisasi anggaran pendidikan didapatkan bahwa Kabupaten Mandailing Natal sebagai daerah di Provinsi Sumatera Utara yang masuk ke dalam kuadran I.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12552
Appears in Collections:Economic development

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI.pdf603.93 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.