Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12259
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNurfansyah, Febri-
dc.date.accessioned2020-11-17T01:51:56Z-
dc.date.available2020-11-17T01:51:56Z-
dc.date.issued2017-03-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12259-
dc.description.abstractNegara Indonesia yang lahir pada 17 agustus 1945 adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Indonesia terdiri atas beberapa daerah/wilayah provinsi dan setiap daerah/wilayah provinsi terdiri atas beberapa daerah kabupaten/kota. Selanjutnya di dalam tiap daerah kabupaten/kota terdapat satuan pemerintahan terendah yang disebut desa dan kelurahan. Dengan demikian, desa dan kelurahan adalah satuan pemerintahan. Negara Indonesia yang mempunyai keanekaragaman karakteristik, budaya dan adat istiadat, berbagai wilayah yang terdiri dari wilayah pedesaan hingga perkotaan yang masing-masing sebagai daerah otonom. Metode penelitian merupakan salah satu faktor suatu permasalahan yang akan dibahas, dimana metode penelitian merupakan cara utama yang bertujuan untuk mencapai tingkat penelitian ilmiah. Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif yang mengarah pada penelitian hukum yuridis empiris. Pada penelitian ini yang disajikan berupa hasil obsevasi atau wawancara dan temuan dalam dokumen hukum dan non hukum yang telah diorganisasi dan dibuatkan kategorinya sesuai kebutuhan. Pembentukan Desa Benteng dilakukan atas prakarsa masyarakat dengan memperhatilkan asal usul desa,kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Yang menjadi landasan pembentukan Desa Benteng adalah terpenuhinya berbagai faktor dalam pemekaran desa ini,adapun faktor-faktor yang terpenuhi ialah padatnya jumlah penduduk pada desa Induk, Sumber daya manusia yang telah memadai. Selain itu kondisi sosial budaya pada desa induk mampu menciptakan kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat serta potensi desa yang ada mampu membiayai kegiatan rutin dan pembangunan di desa dan telah tersedianya sarana prasarana pemerintahan yang mendukung pengembangan sumber daya manusianya. Setelah terjadinya pemekaran, desa benteng terpilih sebagai juara 1 sebagai desa percontohan mewakili Kabupaten Batu Bara. Hal ini tentu menjadikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat desa benteng karena mengingat desa ini merupakan desa baru yang dibentuk dan merupakan hasil pemekaran dari desa pahang. Namun perkembangan desa benteng hanya terbatas kepada pembangunan pemerintahan desa tanpa memperhatikan pengembangan Sumberdaya manusiannya.en_US
dc.subjectPembentukan Desaen_US
dc.subjectDesa Bentengen_US
dc.titleAnalisis Hukum Mengenai Pembentukan Desa Benteng di Kabupaten Batu Bara. ( Study di Kabupaten Batu Bara )en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
skripsi.pdf270.21 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.