Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10880
Title: Konsep diri anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh perilaku komunikasi remaja di desa sei rotan
Authors: Sitompul, Khairunnisa
Keywords: Psikologi komunikasi;Perilaku komunikasi
Issue Date: 20-Mar-2018
Abstract: Konsep diri merupakan pandangan atau persepsi kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Setiap manusia memiliki konsep dirinya masing-masing begitupun pada anak remaja yang termasuk dalam keluarga broken home ini. Pembentukan konsep diri bisa jadi berubah karena telah menjadi anak broken home atau sama ketika posisinya sebagai anak yang berasal dari keluarga yang utuh. Penilaian terhadap diri sendiri dapat menimbulkan berbagai perilaku yang berbeda-beda dari setiap orang termasuk pada anak remaja yang berasal dari keluarga broken home. Orang lain merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan konsep diri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsep diri anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh prilaku komunikasi remaja di Desa Sei Rotan. Penelitian ini menggunakan teori Self-consept yang diungkap kan oleh Centi dan Hurlock dan di laksana kan pada Februari–Maret 2018. Penelitian ini menggunakan teknikpengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Informan padapenelitian ini adalah anak-anak remaja broken home yang ada di desa sei rotan yang mengalami keluarga broken home sebanyak 5 (lima) orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri anak dari remaja broken home, dapat dibedakan dalam dua kelompok tergantung sifat komunikasi dengan orang tua, jika komunikasi anak tersebut bagus dengan orang tua maka konsep dirinya positif, terbuka dan sarat norma dan nilai kehidupan yang disertai dengan contoh rill yang dilakukan antara ibu dan anak, yang membentuk konsep diri positif remaja seperti menerima diri sendiri dengan bijaksana, mengahrgai orang lain, pemaaf, sabar dan tidak minder. Namun jika komunikasi ibu remaja broken home menjalin komunikasi dengan anaknya secara negatif , jarang, tertutupdan seperti kemarahan, kebencian dan bahkan memberikan contoh yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari maka remaja dari keluarga broken home menjadi anak yang tidak menyukai dirinya sendiri, minder, tertutup, pemarah, sering membuat masalah di sekolah, dan konsep diri yang negatif lainya.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10880
Appears in Collections:Communication Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI KHAIRUNNISA SITOMPUL PDF.pdf1.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.