dc.description.abstract |
Penelitian ini diangkat berdasarkan fenomena ekonomi shifting atau pergeseran ekonomi yang terjadi saat ini, yaitu dari konvensional ke online. Menjamurnya situs toko online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Traveloka, Airy, merupakan salah satu indikasi dari tingginya penggunaan internet dan kebutuhan masyarakat akan belanja online. Runtuhnya beberapa bisnis konvesional akibat dari menurunnya daya beli masyarakat terhadap perusahaan ritel offline, terjadi karena adanya pergeseran pola pembelian (shifting), dimana pembuat shifting adalah teknologi, sehingga pola bisnis yang sudah ada mengalami perubahan. Perkembangan zaman dan teknologi membuat perbedaan dari setiap generasi. Lahir disaat penggunaan teknologi seperti internet, smartphone, dan jejaring media sosial sedang marak, menjadikan Gen Z sebagai penduduk asli digital (digital native). Gen Z mempunyai cara pikir yang terbuka (open-minded) dan cenderung menyukai sesuatu yang serba instant, termasuk dalam hal berbelanja. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk malakukan analisis faktor konfirmatori tentang faktor-faktor penentu perilaku belanja, serta melakukan analisis uji beda untuk melihat perbedaan perilaku belanja Gen Z dengan Gen Y. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh melalui kuesioner. Sampel yang dipilih yaitu Gen Z (berusia 10-19 tahun) dan Gen Y (berusia 20-35 tahun) yang berbelanja online dengan e-commerce di Kota Medan. Metode estimasi menggunakan analisis konfirmatori faktor dan independent t-test. Hasil analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis terkonfirmasi sebagai variabel yang membentuk perilaku belanja. Kemudian hasil uji beda menunjukkan bahwa perilaku belanja Gen Z berbeda dengan perilaku belanja Gen Y. |
en_US |