dc.description.abstract |
Dalam mendeteksi suhu maka tidak terlepas dari pemilihan sensor yang
digunakan. Selain persyaratan umum seperti linearitas, sensitivitas, akurasi,
presisi dan tanggapan waktu, perlu juga diperkirakan ukuran fisik, keakuratan,
ruang lingkup pendeteksian, hingga tanggapan terhadap dinamika proses
pengukuran. Ketepatan dalam pemilihan ini dapat mempengaruhi keandalan dari
sistem pendeteksian yang baik. Salah satu komponen elektronika yang dapat
digunakan sebagai sensor suhu adalah LM35. LM35 menunjukkan adanya
linearitas antara suhu dan tegangan keluaran yang dihasilkan. Panjang kabel
penghantar mempengaruhi besar besaran listrik seperti tahanan dan tegangan yang
dihasilkan. Untuk mengetahui suhu yang dihasilkan maka digunakan
mikrokontroller yang bernama arduino IDE. Seperti rangkaian pengukuran LM35
pada umumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan sampel 2 jenis konstruksi
kabel dan panjang penghantar yang berbeda sampai diketahui berapa panjang
penghantar yang menyebabkan perubahan keakuratan suhu yang dibaca. Dengan
pengujiian yang dilakukan didapatkan bahwa pada kabel pejal kesalahannya
adalah 0.7 °C dan kabel berbelit adalah 0.4 °C Maka disimpulkan bahwa jenis
konstruksi yang lebih baik adalah kabel berbelit yang lebih mendekati alat ukur
suhu thermometer. Tegangan yang dihasilkan pada kabel pejal memiliki rata rata
289.06 mV dan nilai suhu LM35 rata ratanya 28.6 °C. Pada kabel berbelit
tegangan yang dihasilkan 288,7 mV dan nilai suhu yang dibaca 28.4 °C |
en_US |