dc.description.abstract |
Kas adalah aktiva lancar yang paling liquid pengelolaan arus kas yang
baik merupakan kunci keberlangsungan suatu usaha. Segala aktivitas perusahaan
dilakukan dengan menggunakan kas. Arus kas sangat penting bagi perusahaan
apapun. Tanpa ada arus kas bisnis akan berhenti bekerja. Maka dari itu perlunya
melakukan Pengukuran Kinerja keuangan suatu perusahaan dengan cara analisis
untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana kondisi keuangan suatu
perusahaan, alat analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis Rasio Arus
kas yaitu Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang
Lancar (CKHL), Rasio Pengeluaran Modal (PM), Rasio Total Hutang (TH).
Pendekatan Penelitian Deskriptif, jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif, sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Metode teknik analisis
data adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan
PT.Perkebunan Nusantara IV jika diukur menggunkaan Rasio AKO dan Rasio
PM dari tahun 2013-2017 Tidak memenuhi standart atau masih dibawah 1, Ini
disebabkan oleh tingginya nilai kewajiban lancar dan pengeluaran modal dari
pada kas netto dari aktivitas operasi perusahaan. Jika Pengukuran menggunakan
Rasio Kas Skor untuk Penilaian Rasio ini berdasarkan KEP-100/MBU/2002 dari
tahun 2013-2017 berada di skor optimal yaitu 5 yang artinya perusahaan
menunjukkan keadaan baik dan menjadi indikator bahwa perusahaan masih dapat
membiayai kewajiban lancar dengan kas yang dimiliki perusahaan. Pada Rasio
CKHL pada tahun 2013 dan 2015 tidak dapat mencapai nilai 0,4 atau lebih, Hal
ini menunjukkan dimana perusahaan tidak mampu membiayai pengeluaran modal
dari arus kas operasi perusahaan atas investasi dari hutang yang ada. Jika
Pengukuran menggunakan Rasio Lancar Skor untuk Penilaian Rasio ini
berdasarkan KEP-100/MBU/2002 Skor tertinggi dalam lima tahun terakhir
ditahun 2014 adalah 4, serta yang terendah di tahun 2015 adalah 0, artinya
perusahaan masih dalam kondisi liquid atau dapat membiayai utang yang
dimilikinya meskipun persentase rasio lancarnya terus menurun. Pada Rasio TH
cenderung mengalami penurunan atau masih berada dibawah angka standart Hal
ini dikarenakan jumlah arus kas operasi yang dihasilkan perusahaan sangat kecil
dibandingkan dengan jumlah total hutang perusahaan yang begitu besar. |
en_US |