dc.description.abstract |
Mahasiswa di fakultas kedokteran memiliki tingkat stress dan kecemasan yang berbeda-beda akan tetapi relatif tinggi karena peran pentingnya mahasiswa tersebut pada bidang yang dipelajarinya. Tingkat kecemasan yang tinggi ditemukan pada mahasiswa kedokteran dengan intensitas tinggi pada tahun pertama perkuliahan. Menurut data WHO (2015) terdapat sekitar 4,4% populasi dunia atau 322 juta jiwa terkena depresi dan sekitar 3,6% populasi dunia atau 264 juta jiwa terkena kecemasan. Indonesia merupakan negara dimana setiap tahunnya angka kecemasan semakin meningkat, kecemasan diperkirakan 20% dari populasi dunia dan sebanyak 47,7% remaja merasa cemas. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 prevalensi penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional secara nasional seperti gangguan kecemasan sebesar 6%. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat simtom kecemasan terhadap indeks prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2016. Metode : Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menggunakan uji Kruskal-Wallis. Analisis uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai P Value yang ditunjukkan oleh nilai Asymp. Sig adalah 0,005 yang berarti ada pengaruh tingkat simtom kecemasan terhadap indeks prestasi akademik. Kesimpulan : Terdapat hubungan tingkat simtom kecemasan terhadap indeks prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2016. |
en_US |