dc.description.abstract |
Epidemi Demam Berdarah Dengue (DBD) diketahui telah terjadi selama tiga abad terakhir di daerah tropis, subtropis dan beriklim sedang di seluruh dunia. Di Indonesia, penyakit DBD masih merupakan masalah serius dan menjadi epidemik di suatu daerah selama 47 tahun terakhir. Salah satu upaya untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk ini yaitu dengan cara memberantas nyamuk dewasa menggunakan insektisida (fogging), tetapi upaya tersebut sering tidak tepat sasaran dan dosis yang digunakan tidak sesuai. Akibatnya, nyamuk resistensi terhadap insektisida tersebut. Untuk mengetahui resistensi nyamuk terhadap insektisida, cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan uji biokimia dimana juga mengetahui aktivitas enzim asetilkolinesterase pada larva nyamuk Aedes aegypti. Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian sebanyak 93 ekor larva nyamuk Aedes aegypti dari beberapa rumah yang ada di Kecamatan Medan Area. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil : Aktivitas enzim Asetilkolinesterase pada 93 ekor larva nyamuk Aedes aegypti adalah aktivitas sedang, yaitu antara 0.102 sampai 1.254. Kesimpulan : Terdapat Aktivitas enzim Asetilkolinesterase sedang pada larva nyamuk Aedes aegypti. |
en_US |