dc.description.abstract |
Hiperhidrosis merupakan suatu kondisi keringat berlebihan. Hiperhidrosis dapat diklasifikan dengan hiperhidrosis palmoplantar, hiperhidrosis aksilaris, hiperhidrosis kraniofasial, hiperhidrosis gustatory dan hiperhidrosis generalisata.Hiperhidrosis diklasifikasikan menjadi primer dan sekunder berdasarkan penyebabnya.Penyebab hiperhidrosis primer masih idiopatik dan terjadi pada individu yang sehat.Penyebab hiperhidrosis sekunder adalah gangguan neurologis, infeksi, penyakit endokrin, efek dari penggunaan obat-obatan, faktor-faktor eksaserbasi yaitu panas, stress, olfactory dan gustatory stimuli.Mengkonsumsi makanan pedas, sup panas, saus tomat, cokelat, kopi maupun teh merupakan faktor resiko dari hiperhidrosis. Stress, depresi, kecemasan dan rasa takut juga dapat memicu pengeluaran keringat berlebihan sehingga menyebabkan hiperhidrosis.Prevalensi hiperhidrosis di seluruh dunia mencapai 0.6 – 1%.Hiperhidrosis fokal primer menyerang lebih dari 6 juta populasi muda di seluruh dunia. Pada studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa prevalensi untuk hiperhidrosis sekitar 2.8% dimana satu setengah dari prevalensi tersebut mengalami hiperhidrosis aksilaris, sekitar 0.6 – 1% populasi mengalami hiperhidrosis palmar. Prevalensi hiperhidrosis di Israel pada usia dewasa muda sebanyak 1%. Dibagian-bagian tertentu di daerah Cina dijumpai sebanyak 4.6%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko hiperhidrosis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.Metode :Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 100 orang. Setiap sampel harus mengisi kuisioner yaitu kuisioner hiperhidrosis dan selanjutnya data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan program Statistical product and service solution (SPSS), data dianalisis secara deskriptif yang kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil :Prevalensi hiperhidrosis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berjumlah 29 orang (29%). Jenis hiperhidrosis yang paling banyak didapatkan yaitu hiperhidrosis gustatory yang berjumlah 10 orang (34,5%) dan yang paling sedikit yaitu generalisata sebanyak 1 orang (3,4%). Responden yang mengalami hiperhidrosis primer lebih banyak dibanding dengan hiperhidrosis sekunder (96,55%). Faktor risiko yang paling banyak menyebabkan hiperhidrosis yaitu makanan pedas yang berjumlah 24 orang (82,75%) dan yang paling sedikit yaitu cokelat berjumlah 2 orang (6,89%). Kesimpulan :Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi hiperhidrosis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sekitar 29%. Faktor risiko yang paling banyak meyebabkan hiperhidrosis yaitu makanan pedas sekitar 82,75%. |
en_US |