dc.description.abstract |
Pendahuluan: Sindrom Koroner Akut adalah ketidak mampuan jantung akut akibat suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung tidak adekuat. Prevalensi jantung koroner berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Aceh masing-masing 0,7 persen. Sementara prevalensi jantung koroner menurut diagnosis atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti Sulawesi Tengah (3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat (2,6%). Sindrom Koroner Akut disebabkan oleh beberapa faktor risiko. Salah satu faktor risiko utama yang menyebabkan terjadinya sindrom koroner akut adalah tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain potong lintang, penelitian ini di lakukan pada bulan november 2016 di RS Haji Medan.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 232 pasien yang datanya di ambil dari rekam medis di RS Haji Medan. Hasil: Pasien sindroma koroner akut (SKA) yang berjenis kelamin laki – laki 46 pasien (58,2%), pasien sindroma koroner akut (SKA) yang berusia 51 – 60 Tahun sebanyak 32 pasien (40,5%), pasien sindroma koroner akut (SKA) jenis UAP 49 pasien (62 %). Kesimpulan: Kebanyakan pasien yang mengalami hipertensi pada sindroma koroner akut (SKA) di RS Haji Medan tahun 2015 berjenis kelamin laki-laki, dengan keloompok usia 51 – 61 tahun, dan berjenis Unstable Angina Pectoris (UAP). |
en_US |