dc.description.abstract |
Pendahuluan: Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh
inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus dan sumbatan saluran napas
yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai. Tingkat kontrol asma
yang buruk dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepatuhan pasien asma yang
rendah terhadap pengobatan. Di Indonesia kepatuhan pasien dalam terapi asma sangat
rendah sekitar 30-70% sehingga membuat tingkat kontrol asma dan kualitas hidup pasien
menurun. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan
pengobatan asma pada anak dengan kontrol asma. Metode: Penelitian ini menggunakan
desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Kemudian data yang
didapat akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Pengukuran tingkat kepatuhan
menggunakan kuisioner Modified Morisky Adherence Scale (MMAS-8) dan kontrol asma
anak diukur dengan kuisioner Childhood Control Asthma Test (C-ACT) Hasil: Analisis
statistik ini menggunakan uji Chi-Square ddidapatkan hasil asma anak yang tidak
terkontrol sebanyak 32 orang anak (91,4%) dan tingkat kepatuhannya rendah sebanyak 32
orang anak (91,4%). Didapatkan hasil kepatuhan pengobatan asma anak dengan kontrol
asma senilai p=0,000 yang berarti p<0,005 dan ada hubungan antara kedua variabel.
Kesimpulan: Terdapat hubungan kepatuhan pengobatan asma anak dengan kontrol asma. |
en_US |