Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/handle/123456789/28502
Title: | EVALUASI DAN ANALISIS HUBUNGAN PROFIL KEPEKAAN ANTIBIOTIK PADA PROFIL PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD DR. PIRNGADI DI KOTA MEDAN |
Other Titles: | BENA MELINDA PURNAMA |
Authors: | PURNAMA, BENA MELINDA |
Keywords: | Infeksi saluran kemih;pemberian antibiotik;kepekaan antibiotik;kultur urine;Uji Sensitivitas antibiotik |
Issue Date: | 21-Aug-2025 |
Abstract: | Latar Belakang: Infeksi saluran kencing (ISK) merupakan salah satu infeksi yang paling umum terjadi di rumah sakit dan masyarakat. Penyebaran bakteri gram negatif seperti Escherichia coli menjadi penyebab utama ISK, sementara resistensi antibiotik menjadi tantangan utama dalam pengobatan. Pemahaman tentang profil kepekaan antibiotik terhadap bakteri penyebab dan hubungan dengan profil pasien penting untuk menetapkan pengobatan yang efektif. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengumpulan data dari rekam medis pasien infeksi saluran kemih di RSUD Dr. Pirngadi Medan selama tahun 2023. Sampel berjumlah 67 kasus dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 57 kasus. Pengelolaan sampel dianalisis secara statistik deskriptif dan uji hubungan antara variabel menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Pasien berusia >60 tahun merupakan kelompok terbanyak (45,6%), dan mayoritas berjenis kelamin perempuan (52,6%). Sebagian besar memiliki pendidikan SMA (89,5%). Hasil kultur urine menunjukkan bahwa E. coli adalah penyebab utama (43,9%), diikuti Staphylococcus (26,3%), Klebsiella spp. (19,3%), dan Sphingomonas paucimobilis (10,5%). Pemeriksaan kultur urine menunjukkan bahwa seluruh pasien (100%) terdeteksi mengalami infeksi saluran kemih. Antibiotik yang paling banyak diberikan adalah Ceftriaxone (38,6%), diikuti Ciprofloxacin (33,3%) dan Meropenem (15,8%). Hasil uji kepekaan menunjukkan 66,7% pasien sensitif terhadap antibiotic dan 33,3% menunjukkan resistensi terhadap antibiotic. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara jenis kelamin, umur, status pendidikan dan kultur urine dengan kepekaan antibiotik (p>0,05). Namun, terdapat hubungan signifikan antara pola pemberian antibiotik dengan kepekaan antibiotik (p<0,001). Kesimpulan: Karakteristik demografis tidak berpengaruh signifikan terhadap kepekaan antibiotik, namun pola pemberian antibiotik memiliki hubungan signifikan. Pemilihan antibiotik harus mempertimbangkan hasil kultur untuk meningkatkan keberhasilan terapi. |
URI: | http://localhost:8080/handle/123456789/28502 |
Appears in Collections: | Medical science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BENA MELINDA PURNAMA.pdf | 2.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.