Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/handle/123456789/28303
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMAULANA, FEBRIAN-
dc.date.accessioned2025-09-10T02:58:02Z-
dc.date.available2025-09-10T02:58:02Z-
dc.date.issued2025-07-28-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/handle/123456789/28303-
dc.description.abstractLatar Belakang: Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan kelompok cacing yang ditularkan melalui tanah yang terkontaminasi, dan prevalensinya masih tinggi terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Deteksi telur cacing STH melalui pemeriksaan tinja secara mikroskopis dapat dilakukan menggunakan metode Stoll dan Kato-Katz. Meskipun keduanya merupakan metode kuantitatif yang sering digunakan, perbandingan hasil deteksi keduanya masih perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan: Mengetahui perbandingan jumlah telur cacing STH yang terdeteksi menggunakan metode Stoll dan metode Kato-Katz pada sampel tinja siswa sekolah dasar. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Sebanyak 67 tinja siswa SDN 101931 Perbaungan diperiksa menggunakan metode Stoll dan Kato-Katz. Hasil dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Sebagian besar sampel menunjukkan hasil negatif terhadap infeksi STH, Metode Kato-Katz mendeteksi empat kasus positif (6%)sedangkan metode Stoll mendeteksi satu kasus positif (1,5%). Jenis cacing yang terdeteksi dengan metode Kato-Katz adalah Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura, dengan rata-rata jumlah telur masing-masing 750 dan 37,5 telur per gram tinja. Jenis cacing yang terdeteksi dengan metode Stoll hanya Ascaris lumbricoides dengan rata-rata jumlah telur adalah 200 telur per gram tinja. Uji Wilcoxon menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah telur Ascaris lumbricoides yang terdeteksi menggunakan metode Kato-Katz dengan metode Stoll (p = 0,068). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan antara metode Stoll dan Kato-Katz dalam mendeteksi jumlah telur cacing STH. Meskipun demikian, metode Kato-Katz lebih sensitif dalam mendeteksi infeksi STH, khususnya multiinfeksi dengan intensitas sedang hingga berat. sedangkan metode Stoll tetap dapat digunakan sebagai alternatif pada laboratorium dengan keterbatasan sumber daya.en_US
dc.subjectSoil Transmitted Helminthen_US
dc.subjectMetode Stollen_US
dc.subjectMetode Kato-Katzen_US
dc.subjectTelur Cacingen_US
dc.subjectPemeriksaan Tinjaen_US
dc.titlePerbandingan Pemeriksaan Tinja Dengan Menggunakan Metode Stoll Dan Metode Kato-Katz Secara Kuantitatif Dalam Mendeteksi Jumlah Telur Cacing Soil Transmitted Helminthen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Medical science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FEBRIAN MAULANA.pdf2.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.