dc.description.abstract |
Pengecoran logam dengan cetakan pasir adalah proses manufaktur yang
menggunakan logam cair atau alumunium cair dengan cetakan yang terbuat dari pasir
untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir bentuk jadi.
Pengecoran dengan cetakan pasir merupakan metode tertua dari segala jenis metode
pengecoran. Cetakan pasir banyak digunakan sebab memiliki keunggulan yaitu dapat
mencetak logam cair dengan titik lebur tinggi, dapat mencetak cor dengan berbagai
bentuk serta jumlah produk dari satu sampai jutaan. Pulley merupakan produk yang dapat
dibuat dengan proses pengecoran. Pulley biasa digunakan untuk mentransmisikan daya
dan penggerak. Pulley dengan bahan alumunium biasa dipakai untuk motor listrik dengan
kecepatan putaran yang sedang. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh variasi pengikat pasir cetak terhadap kualitas hasil pengecoran. Untuk
mengetahui pengaruh variasi pengikat pasir cetak, alumunium hasil pengecoran dilakukan
beberapa pengujian yaitu: uji cacat porositas, uji struktur mikro dan uji kekerasan.
Pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik dengan pembesaran 100x dan
200x dan untuk uji kekerasan menggunakan metode HRC (Hardness Rockwell) dengan
pengujian di 5 titik benda uji. Penelitian ini menggunakan alumunium daur ulang yang
dilebur dalam tungku lebur berbahan bakar gas. Pasir cetak yang digunakan adalah pasir
silika dengan variasi pengikat air kaca dan bentonit. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan didapat bahwa jenis pengikat pasir cetak mempengaruhi struktur mikro hasil
pengecoran, porositas yang terjadi juga menunjukan hasil yang berbeda. Hasil pengujian
kekerasan didapat yaitu: pada variasi pengikat bentonit nilai kekerasan ialah 30,72 HRC,
sedangkan untuk variasi pengikat air kaca dengan nilai kekerasan 31,08 HRC |
en_US |