dc.description.abstract |
Latar belakang : Peningkatan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, khususnya
di daerah kumuh yang memiliki tingkat kemiskinan dan pendidikan rendah. Menurut
data UNODC, terdapat 296 juta penyalahguna narkoba di dunia sekitar 467.000 orang
yang terdiri dari remaja berusia 15-24 tahun telah mengonsumsi satu jenis narkoba. Dari
jumlah remaja pengguna narkoba itu di temukan di daerah kumuh 87%, di antaranya
83% anak laki-laki dan 17% anak perempuan. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh
lingkungan kumuh terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Populasi
penelitian mencakup remaja berusia 15-24 tahun di daerah kumuh, dengan sampel
sebanyak 16 responden. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain
cross sectional. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS serta metode univariat &
bivariat untuk mengukur hubungan antara variabel lingkungan kumuh dan
penyalahgunaan narkoba. Variabel penelitian terdiri dari faktor lingkungan, pendidikan,
dan ekonomi orang tua. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara lingkungan kumuh dan peningkatan risiko penyalahgunaan narkoba
pada remaja. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dan situasi ekonomi yang tidak
mendukung turut berkontribusi terhadap masalah ini. Kesimpulan : Dari penelitian ini
menegaskan bahwa untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba, perlu
diimplementasikan program peningkatan pendidikan dan perbaikan kondisi ekonomi di
daerah kumuh. Saran : Perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan institusi
pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi remaja. |
en_US |