Abstract:
Pendahuluan: World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan kanker
paru secara histologis menjadi dua kategori utama, yaitu non-small lung
carcinoma (NSCLC) yang meliputi adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa,
serta karsinoma sel besar dan small-cell lung carcinoma (SCLC) yang meliputi
oat-cell carcinoma serta combined-sclc. Kanker paru merupakan tumor ganas
yang timbul dari epitel (jaringan seluler) saluran napas atau bronkus, baik secara
primer maupun akibat adanya metastasis dari tumor jaringan sekitar. Gen yang
paling banyak bermutasi adalah V-Ki-ras2 Kirsten rat sarcoma viral oncogene
homolog (KRAS) pada kodon 12 dan 13. Perubahan molekuler yang dapat
ditemukan adalah mutasi genetik, variasi copy number, dan metilasi
Deoxyribonucleic Acid (DNA). Tujuan: Untuk ditemukannya teori awal
senyawa CBD dari daun tembakau sebagai kandidat terapi alami pengobatan
kanker paru. Metode: Pembuatan ekstrak dari daun tembakau (Nicotiana
tabacum L.) yang kemudian diidentifikasi kandungan bioaktivitasnya serta
dilakukan analisis LC-HRMS untuk menemukan senyawa aktif cembranoid-type
diterpene dalam bentuk thunbergol dan dengan langkah akhir yaitu dilakukannya
molecular docking protein-ligand menggunakan aplikasi AutoDock. Hasil: dari
hasil proses molecular docking tersebut ditemukannya bahwa ligand cembranoid type diterpene berikatan dengan reseptor KRAS dengan hasil ∆G (Energi Gibbs) -
7,0 kkal/mol, pKi 7,35 μm dan jumlah ikatan hidrogen ILE36 (1,937 Angstrom).
Kesimpulan: Studi ini membuktikan bahwa Nicotiana tabacum L. memiliki sifat
antibakteri, antijamur, dan sebagai neuroprotektif, serta thunbergol atau
cembranoid-type diterpene benar berpotensi sebagai terapi adjuvan kanker paru
berbahan dasar alam.