dc.description.abstract |
Pendahuluan : Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dialami anak akibat
kekurangan nutrisi dalam waktu yang cukup lama, yang dimulai sejak masa
kandungan hingga usia dua tahun. Masalah ini menjadi tantangan utama kesehatan
masyarakat di Indonesia, dengan prevalensi yang tinggi dapat mengakibat
pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak terganggu. Dalam mencegah
peningkatan kasus stunting perlu dilakukan edukasi gizi yang terfokus pada 1.000
Hari Pertama Kehidupan (HPK), periode kritis yang mencakup masa kehamilan
hingga anak berusia dua tahun. Posyandu berperan sebagai fasilitas kesehatan
berbasis masyarakat yang memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI
eksklusif, MPASI bergizi, serta pola makan seimbang bagi ibu dan anak. Metode :
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pre-test dan post-test dengan
melibatkan 30 orang tua balita yang menghadiri edukasi gizi di Posyandu Desa Jati
Mulia. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan
melalui kuesioner sebelum dan sesudah edukasi, kemudian dianalisis menggunakan
uji Paired T-Test untuk melihat perubahan tingkat pengetahuan setelah intervensi.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat
pengetahuan orang tua setelah mengikuti program edukasi. Rata-rata skor pre-test
adalah 9,67, sementara skor post-test meningkat menjadi 18,00, dengan nilai p <
0,001. Peningkatan ini menunjukkan bahwa program edukasi Posyandu efektif
dalam meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya MPASI yang
sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Kesimpulan : Program edukasi gizi di
Posyandu Desa Jati Mulia memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
peningkatan pemahaman ibu balita mengenai nutrisi. Program ini dapat diadopsi
sebagai model intervensi untuk mendukung upaya pencegahan stunting secara lebih
luas. |
en_US |