dc.description.abstract |
Pendahuluan: Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi (HPI) merupakan kelainan
hipermelanosis reaktif yang terjadi setelah proses inflamasi dan trauma pada kulit.
Kondisi fotosensitif seperti hiperpigmentasi pasca inflamasi (HPI) diperburuk
oleh karena paparan sinar ultraviolet (UV). Paparan sinar UV dapat menyebabkan
respon inflamasi, mengakibatan eksaserbasi hiperpigmentasi yang sudah ada
sebelumnya, dan memicu produksi melanin tambahan. Tabir surya dapat secara
signifikan memperbaiki dan mencegah hiperpigmentasi pasca inflamasi.
Penggunaan tabir surya yang tepat dapat menyamarkan lesi, mengurangi
peradangan, dan mengurangi kejadian hiperpigmentasi pasca inflamasi. Metode:
Penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan desain potong lintang
(cross-sectional). Pengambilan sampel melalui metode consecutive sampling
sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 54 responden. Analisis data
menggunakan SPSS dengan uji pearson. Hasil: Hasil penelitian didapatkan
adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan tabir surya
dengan derajat keparahan hiperpigmentasi pasca inflamasi pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran UMSU angkatan 2023 dengan nilai koefisien korelasi (r)
sebesar -0.534, dan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p < 0.01). Kesimpulan:
Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan tabir surya
dengan derajat keparahan hiperpigmentasi pasca inflamasi pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran UMSU angkatan 2023. |
en_US |